SARILAMAK - Pimpinan dan anggota DPRD Limapuluh Kota 2014-2019, disorot banyak pihak. Ini disebabkan, lantaran para wakil rakyat kerap ke luar daerah dan memilih take of (terbang,-red) saat bencana.
"Sangat disayangkan, jika pimpinan DPRD Limapuluh Kota sering-seringan meninggalkan daerah. Apalagi sekarang musim bencana," sindir Yudilfan Habib, penggiat anti korupsi di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Kamis (4/6).Ironisnya, 3 pimpinan DPRD Limapuluh Kota disinyalir suka terbang ke luar daerah secara bersama-sama alias satu paket, atau satu sama lain tidak ada yang mengalah. "Sepanjang Mei hingga Juni 2015, mereka (pimpinan DPRD,-red) sudah berangkat 5 kali," sebut sumber Singgalang di lingkungan DPRD.
Minggu ini, trio pimpinan DPRD berada di Kabupaten Sleman, DIY. Mereka datang ke sana untuk menggelar studi banding bareng Sekwan Desri serta anggota Pansus Paajak dan Retribusi. "Benar, kami masih berada di Sleman," sebut Desri.Bekas Asisten II Setda Limapuluh Kota itu menyebut, kepergian seluruh pimpinan DPRD sudah diatur dalam Undang-Undang. "Tidak ada persoalan karena sesuai mekanisme," tutur Desri, Kamis (4/6) sore di balik gagang teleponenya.
Ketiga pimpinan DPRD tersebut adalah Ketua DPRD Safarudin Dt Bandaro Rajo (Golkar), Sastri Andiko Dt Putiah (Demokrat) serta Deni Asra (Gerindra). Jika sampai kemarin pimpinan DPRD masih di Sleman, tersiar kabar jika pada Minggu (7/6) mereka akan bergabung pula dengan Pansus Pemilihan Walinagari.Pansus yang beranggotakan 12 orang ini, pada Minggu (7/6) besok akan terbang ke Jakarta untuk mempertanyakan aturan main pemilihan walinagari serentak. Hebatnya, di hari itu, ketiga pimpinan menurut sumber Singgalang, akan menanti rombongan Pansus di Jakarta.Senin (8/6) pagi dijadwalkan, pansus dan pimpinan DPRD bakal bertolak ke Gedung Kementrian Dalam Negeri. Fenomena trio pimpinan DPRD gemar raun ke Jakarta, mendapat sindiran banyak pihak. "Kapan lagi anggaran daerah dikembalikan ke Jakarta," ucap Wandi Syamsir, aktivis LSM Balerong. (bayu)
Editor : Eriandi, S.Sos
