Jakarta – Rasanya sebagian besar orang terbiasa dengan pemikiran tentang hidup dimana kita membuat target tentang sesuatu yang ingin dicapai, atau materi yang ingin didapat, dalam beberapa tahun ke depan.
Ketika Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom datang menawarkan pemikiran hidup tanpa target, akankah Anda menerimanya? Pemikiran hidup tanpa target itulah yang dihadirkan sebagai alternatif lewat buku Goal-Less Thinking, buah karya tulis Eddy Yansen, seorang konsultan manajemen, yang baru saja dirilis beberapa waktu lalu.
Pemikiran Eddy yang disampaikan lewat 21 esai dalam buku setebal 107 halaman itu sekilas tidak masuk akal, terutama bagi penganut konservatif yang beranggapan hidup akan jauh lebih bahagia bila seseorang mampu merancang dan mencapai target yang sudah dicanangkan.
“Masalahnya hidup adalah permainan yang tidak terbatas. Anda seringkali tidak bisa mengontrol sesuatu yang berada di luar kuasa Anda, yang bisa jadi merusak target dan rencana Anda.
Buku Goal-Less Thinking yang saya tulis berusaha menanamkan kesadaran alternatif, bahwa mengejar target artinya menuntut kepastian di tengah permainan yang tidak terbatas. Hal seperti itu menurut saya malah akan memunculkan rasa tidak bahagia,” kata Eddy Yansen dalam rilisnya yang dikutip Senin (9/5/2022).
Dalam bukunya itu Eddy menawarkan 5 fondasi utama hidup tanpa target yang kemungkinan bisa memicu kebahagiaan batin, diantaranya:
1. Membangun kepedulian pada orang lain
Eddy berpendapat hidup kita merupakan bagian dari orang lain, masyarakat dan lingkungan yang lebih besar. Dalam kondisi seperti itu, tarik-menarik kepentingan terjadi.
Dan ketika kita terlalu fokus pada satu tujuan, apalagi yang materialistis, hubungan dengan orang lain dan lingkungan akan semakin lemah.
“Bagi saya, untuk membangun kehidupan diri sendiri yang lebih baik, kita harus membangun lingkungan dan membantu manusia sekitar menjadi lebih baik.
Dalam konteks berbisnis, misalnya, alih-alih menjual produk dengan harga semahal-mahalnya lewat praktik monopoli, kita bisa saja menyediakan barang dengan harga terjangkau. Justru dengan berpikir seperti itu kita akan keluar dari pemikiran untung-rugi sederhana,” lanjut Eddy.
Sederhananya, Eddy ingin mengajak kita untuk tidak terlalu memikirkan hasil dan sasaran tertentu. Sebaliknya, ketika kita mampu menempatkan orang lain diatas diri sendiri, lingkungan dan masyarakat mungkin akan menyediakan apa yang kita butuhkan dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
2. Terhubung kembali dengan hal-hal penting
Saya ingin mengajak orang-orang, kita semua, untuk selalu merasa cukup, bersyukur, berdamai, dan saling peduli.
Dengan begitu saya percaya Goal-Less Thinking, atau hidup tanpa target, bisa memunculkan kebahagiaan yang dibangun di atas sesuatu yang nyata dan jangka panjang,” lanjut Eddy.
3. Meninggalkan hal yang mengikat
Menghindari kepemilikan yang berlebihan merupakan salah satu corak penting dalam pemikiran hidup tanpa target yang ditawarkan Eddy.
“Gaya hidup minimalis yang cuma fokus pada kepemilikan hal-hal yang penting menurut saya bisa jadi kunci membangun kebahagiaan hidup. Kita tinggal fokus pada satu hal penting dan esensial, kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya,” lanjut Eddy.
4. Sadar segala sesuatu pasti berubah
Di poin ini Eddy berusaha menggugah kesadaran bahwa segala sesuatu pasti berubah. Karena itu ketimbang mengejar sesuatu yang abstrak, lebih baik fokus pada sesuatu yang dilakukan dan sedang berjalan di depan mata.
“Kalau Anda pengusaha, misalnya, ketimbang berharap menerima investasi sekian ratus juta dollar dalam dua tahun ke depan, lebih baik Anda fokus pada melayani pelanggan Anda sebaik-baiknya hari ini,” kata Eddy.
5. Tidak melakukan apa-apa
Tidak melakukan apa-apa bukan berarti bersikap pasrah, melainkan fokus pada kesabaran, ketenangan dalam menunggu, keikhlasan, dan menikmati semua proses yang berjalan.
“Segala sesuatu tanpa target, tidak ada batas waktunya, tidak ada keharusan kapan. Karena itu, nikmati apa yang tersaji saat ini. Dengan begitu hidup kita akan lebih bahagia,” pungkas Eddy.
Buku Goal-less Thinking karangan Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom kini bisa didapatkan di toko buku Gramedia atau bisa juga dibeli secara online.
Anda bisa mengenal lebih jauh Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom dengan mengunjungi web pribadinya di eddyyansen.com. (Rel)