PEKANBARU – Shalat merupakan ibadah wajib dalam agama islam. Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur perwujudan perintah Allah.
Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan shalat karena menurut Surah Al-‘Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Sahabat Singgalang yang dirahmati Allah SWT, banyak diantara kita kaum muslimin karena tidak mengetahui cara yang benar, maka secara tidak sadar terus menerus melakukan kekeliruan dalam Shalatnya.
Nah, untuk meperbaiki kualitas Shalat dan sekaligus menjawab kekeliruan itu Singgalang ingin berbagi ilmu dari sebuah buku Abdul Azis bin Nahir al- Musainid dengan judul 221 Kesalahan Dalam Shalat beserta koreksinya yang direkomendasikan oleh Syaikh Abdullah al-jibrin.
- Kesalahan: Melafazhkan niat, seperti ucapan mereka, “Aku berniat melaksanakan shalat Zhuhur empat rakaat secara berjamaah karena Allah SWT. Yang Benar: Bahwa niat tepatnya dalam hati dan tidak perlu dilafazhkan. Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyyah radiallahuanhu punya pendapat yang bagus mengenai kesalahan iniyang disampaikan secara panjang lebar. Diantara pendapatnya dalam masalah ini adalah, bahwa melafazhkan niat sebagai suatu kekurangan dalam akal dan agama, dan bahwa hal itu termasuk bid’ah yang jelek. (Majmu’ al-Fatawa, 22/227-258).
- Kesalahan: Menyepelekan masalah shaf dengan tidak memutup sela-sela yang kosong dan tidak menyempurnakan kedua ujung shaf yang di depan. Yang Benar: Hendaklah memperhatikan masalah shaf dengan menutup sela-sela atau kekosongan dan menyempurnakan kedua ujung shaf yang di depan.
“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Demikian sabda nabi muhammad SAW. (rahmat)
Komentar