Dulu Terisolasi, Kini Pakan Rabaa Timur Punya Internet Mandiri

×

Dulu Terisolasi, Kini Pakan Rabaa Timur Punya Internet Mandiri

Bagikan berita
Foto Dulu Terisolasi, Kini Pakan Rabaa Timur Punya Internet Mandiri
Foto Dulu Terisolasi, Kini Pakan Rabaa Timur Punya Internet Mandiri

SOLSEL - Dana desa/nagari yang besar menuntut walinagari untuk kreatif dan inovatif. Tidak saja dalam penggunaan, tetapi juga pemanfaatan bagi masyarakat serta bernilai ekonomis. Jika tidak demikian, maka dana yang besar itu akan jadi percuma.Salah satu kreatifitas pemerintahan nagari diperlihatkan oleh Walinagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Nasril. Keterisoalsian dari teknologi informasi lantaran masuk nagari blank sinyal, tidak membuat dia patah arang. Bahkan, sebaliknya membuat ia kreatif untuk menciptakan segala sesuatu, agar masyarakatnya bisa membuka jendela dunia.

Melalui internet mandiri nagari atas kerja sama dengan TelkoDesa, kini nagari itu tidak lagi terisolasi dari kemajuan informasi lantaran ketiadan sinyal seluler. Justru kini, nagari itu bisa berjualan sinyal dan paket data internet. Hasilnya luar biasa, yakni mencapai Rp16 juta sebulan dari sekitar 200 pelanggan, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).Dampak positif dari masyarakat saat ini bisa mengakses berbagai kemajuan di semua lekuk dunia. Yang terpenting lagi, masyarakat Pakan Rabaa Timur bisa mengakses perkembangan pembangunan dan penggunaan dana desa melalui website nagari tersebut.

Walinagari Nasril mengatakan, Pakan Rabaa Timur saat ini telah punya pendapatan asli nagari dari berjualan sinyal melalui BUMNag. Pendapatan asli nagari tersebut akan terus ditingkatkan hingga Rp 40 juta sebulan."Targetnya seribu pelanggan dari jumlah penduduk PRT sebanyak 3.000 jiwa," katanya kepada tim penilai transparansi dana desa 2019 tingkat Sumatera Barat di balai pertemuan nagari itu, Selasa (12/11).

Menurut Nasril, investasi awal untuk menghadirkan sinyal dan internet di Nagari Pakan Rabaa Timur sebesar Rp110 juta. Investasi sebesar itu bisa melayani sekitar 5.000 telepon seluler. Sekarang bisa mendatangkan penghasilan Rp16 juta setiap bulan.Ppendapatan dari TelkoDesa tersebut berupa penjualan sinyal dan paket data internet kepada pengguna handphone android. Paketnya bervariasi, mulai Rp7 ribu per 12 jam, Rp27 ribu per minggu dan Rp45 ribu per bulan. Atas penjualan paket internet itu, BUMNnag membayar Rp5 juta setiap bulan kepada TelkoDesa.

Ditambahkan, manfaat dari sinyal dan paket internet TelkoDesa ini adalah terbantunya transparansi dana desa. Aplikasinya adalah Nagari PRT memiliki website, Facebook dan grup WhatsApp yang bisa diakses seluruh masyarakat nagari, termasuk perantau. "Jadi perantau pun bisa melihat untuk apa saja dana desa itu dipergunakan di sini," lanjut Nasril.Tim Penilai Transparansi Dana Desa 2019 terdiri dari Rusdi Lubis, Basril Basyar, Sawir Pribadi, Gusfen Khairul, Jayusdi Effendi dan Khairul Anwar. Tim didampingi oleh Kabid Pemerintahan Desa/Nagari Azwar dan M. Farizd Aulia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbar Syafrizal Ucok menyebutkan, penilaian transparansi dana desa tersebut merupakan program inovasi DPMD Sumbar yang mendapat pujian dari Kemendes. Program ini lahir sejak HPN 2018 lalu.Penilaian transparansi dana desa itu mendapat dukungan dari Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Karena itu, program tersebut akan terus kita dilaksanakan. Tahun ini pesertanya 14 kabupaten/kota di Sumatera Barat. (sp)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini