E-Money, Transaksi Tanpa Bawa Uang Tunai  

×

E-Money, Transaksi Tanpa Bawa Uang Tunai  

Bagikan berita
Foto E-Money, Transaksi Tanpa Bawa Uang Tunai  
Foto E-Money, Transaksi Tanpa Bawa Uang Tunai  

Oleh : Liza Zulbahri, SE, MM

Dosen Universitas Taman Siswa Padang/ Mahasiswi Program Doktoral Studi Pembangunan Unand Padang

 Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, memberikan dampak positif. Salah satunya, penggunaan transaksi digital menggunakan Electronic Money (e-Money). E-Money merupakan salah satu alat transaksi elektronik tanpa menggunakan uang tunai untuk pembelian atau pembayaran barang atau jasa. E-Money memberikan kemudahan dan kecepatan bagi penggunanya dalam melakukan transaksi. 

Di negara-negara maju masyarakat bahkan sudah tidak lagi menggunakan uang tunai untuk bertransaksi seperti, pembelian bahan bakar kendaraan. Pengendara hanya menggesek kartu saja, kemudian melakukan pengisian bahan bakar sendiri ke kendaraan mereka. Di Indonesia, terutama dikota-kota besar juga sudah menggunakan E-Money, seperti untuk pembayaran jalan tol. Cukup menempelkan kartu di pintu masuk, maka pengemudi bisa melewati jalan tol. 

Cara kerja e-money adalah dengan menyimpan sejumlah uang yang disimpan secara elektronik saat menerima dana, dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran. Penggunanya tidak perlu lagi kesulitan menyediakan uang receh untuk uang kembalian atau kesulitan menghitung selisih pembayaran. E-money bisa dipegang dalam bentuk kartu, perangkat chip, atau di simpan di server. Beberapa contoh sistem e-money ini adalah kartu prabayar, dompet elektronik, atau layanan berbasis web, seperti PayPal. 

Pembelian dan pengisian ulang kartu e-money ini juga tersedia di banyak tempat, seperti bank, minimarket bahkan bisa melalui mobile banking, atau platform digital seperti Go-Pay, Shopee Pay, Ovo dan lainnya. E- Money juga bisa digunakan untuk berbelanja. Banyak perusahaan penyedia layanan yang mengeluarkan e-money sebagai tambahan bisnis intinya, seperti perusahaan jasa telepon genggam, angkutan umum, parker, fast food, swalayan dan lainnya.

Di sisi lain ada pula risiko menggunakan e-money ini, yaitu risiko kehilangan ataupun dicuri, karena dapat digunakan oleh pihak lain. Pada prinsipnya memiliki e-money sama seperti memiliki uang tunai yang apabila hilang tidak dapat diklaim kepada penerbit. Risiko karena masih kurang pahamnya pengguna dalam menggunakan uang elektronik, seperti pengguna tidak menyadari uang elektronik yang digunakan ditempelkan dua kali pada reader untuk suatu transaksi yang sama sehingga nilai uang elektronik berkurang lebih besar dari nilai transaksi. Jadi, penggunanya harus tetap berhati-hati menyimpannya, memeriksa dengan teliti ketika menggunakan kartu E-Money sebagai alat pembayaran. 

Penggunaan e-money masih belum terlalu familiar. Masyarakat masih cenderung menggunakan transaksi dengan menggunakan uang tunai karena masih terbatasnya informasi dan  pengetahuan tentang E-Money ini. Untuk itu, sosialisasi mengenai E-Money ini perlu lebih ditingkatkan lagi. Dengan transaksi menggunakan E-Money, pembayaran menjadi mudah, aman, dan nyaman. (*)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini