Ekspor TKI, Cara Konsulat Jenderal New York

×

Ekspor TKI, Cara Konsulat Jenderal New York

Bagikan berita
Foto Ekspor TKI, Cara Konsulat Jenderal New York
Foto Ekspor TKI, Cara Konsulat Jenderal New York

Elfindri(Profesor Ekonomi SDM dan Direktur SDGs Unand)

TIGA negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup berjaya saat ini adalah Banglades, India dan Filipina. Ketiga negara tersebut memang masih masuk kategori penghasilan perkepala yang rendah. Ketiganya memiliki penduduk yang besar dan tinggi dari segi kepadatan per wilayah density.Namun kekuatan dari ekspor tenaga kerjanya relatif tinggi. Selain dari penguasaan Bahasa Inggris yang lebih baik, mereka menjadi tenaga kerja di luar negeri. Jauh lebih baik dibandingkan mereka bekerja di kampung halaman masing-masing.

Cukup waktu untuk menyiapkan tenaga kerja, salah satunya agar keterampilan mereka dapat competitif untuk mengisi pasar kerja ekspor yang selama ini masih terabaikan. Jika saja selama masa krisis ini, para pencari kerja dapat memperoleh peningakatan keterampilan kerja dan bahasa, bukan tidak mungkin mereka dalam enam bulan ke depan akan siap untuk mengisi pasar kerja.Nilai Remittance

Data tahun 2019 memperlihatkan jumah kiriman (remittance) pada 5 negara yang tertinggi di dunia adalah sebagai berikut: India (82.2 billion), China (70.3 billion) Mexico (38.7 billion), Filipina (35,1 billion) dan Mesir (26.4 billion). Semua dalam US Dollar. India bisa menikmati sekitar 1.230 Triliun jika dirupiahkan yang jumlahnya begitu besar.Tempat penduduk India dalam mencari penghidupan relatif tersebar. Baik di Amerika, di Eropa, maupun Timur tengah. China juga begitu, mengingat banyaknya mereka yang menjadi warga asing di negara tempat mereka belajar, atau menikah dengan warga negara tempatan, atau karena penugasan pekerjaan. Warga Meksiko, jelas banyak yang mencari kehidupan ke Amerika Utara. Keberadaan tenaga kerja asal Filipina juga relatif beragam.

Tidak salah laju pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi, di atas 6% per tahun, sebagian di antaranya adalah akibat dari peranan remittance, kiriman uang dan barang dari rantau. Tercatat dua negara yang memiliki remittance tertinggi, India dan Filipina.Jika saja kita melewati Abu Dhabi, atau jazirah Arab, pesatnya pembangunan di sana, terlihat didominasi oleh pekerja dari India dan Banglades. Mereka banyak menjadi pekerja konstruksi. Sementara pekerja untuk juru masak, pelayan hotel dan juru rawat dikuasai oleh warga Filipina.

Dengan arti kata, sumber pertumbuhan ekonomi, tentunya tidak saja percaya dengan Neo Klasik, dimana tenaga kerja, modal, dan inovasi. Sumber dari Modal, terutama tidak saja dari foreign direct investment (FDI), tetapi kiriman dari perantau untuk keluarganya, diperkirakan sebagai sumber dari penggerak ekonomi.Indonesia terkecuali, memiliki remittance yang terbatas. Memutus pekerja asisten rumah tangga misalnya, sama dengan meniadakan kesempatan kerja yang bisa diisi oleh tenaga kerja khususnya perempuan dari pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Saya salah satu yang merasa, bahwa ekspor tenaga kerja, baik yang pekerja blue collar, sampai semi skills, jika dihentikan, menjadi sebuah tindakan yang salah. Berati kita meniadakan pekerjaan untuk jutaan tenaga kerja muda yang masih bisa memberikan sumbangan nilai tambah.Pekerja TKI dan Konjen New York

Kajian saudara Dr Sri Wahyuni alumni program Doktor Ilmu Ekonomi, Universitas Andalas, memeriksa pada jenis pekerjaan apa yang berpotensi untuk dilakukan oleh TKI di Malaysia? Kajian beliau menemukan, masih terbuka luas pekerjaan yang mempekerjakan tenaga kerja yang tidak berkemahiran, untuk bekerja pada sektor sektor yang diisilahkan dirty jobs.Hal ini dikarenakan masyarakat tempatan tidak mau memasuki pekerjaan itu. Namun demikian pekerjaan yang membutuhkan kemahiran masih diperlukan, khususnya sebagai complement tenaga kerja lokal.

Bagi kita sepanjang pekerja masih mampu menabung dan mengirim remittance ke Indonesia, berarti upah yang mereka terima jauh lebih baik dibandingkan dengan bekerja di Indonesia, dimana laju pertumbuhan penghasilan mereka dalam satu tahun misalnya hanya 2-3%. Laju pertumbuhan yang ditelan oleh kenaikan laju inflasi. Oleh karenanya, sepanjang pekerjaan masih ada di luar negeri, maka ekspor tenaga kerja masih merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi tekanan pasar kerja berpendidikan rendah di dalam negeri.Salah satu Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di New York, dalam laman Facebook beliau, berupaya untuk menjajaki kemungkinan penyaluran tenaga kerja Indonesia di wilayah kerja Amerika Serikat. Sebagai Konjen, Dr. Arifi Saiman, baru dua bulan bertugas di New York, telah mencoba menjajaki bentuk kerjasama antara pemerintah Indonesia, dengan berbagai perusahaan yang mungkin memerlukan tenaga kerja, sesuai dengan yang diperlukan.

Saya langsung mengontak beliau, agar dapat mendapatkan informasi terkait bidang dan jenis apa saja pekerjaan yang bisa dirintis dan dikembangkan oleh TKI di Amerika Serikat. Beliaupun memberikan catatan, ini masih terobosan awal, namun saya berupaya untuk mulai mencari tahu jenis dan bidang apa Indonesia dapat memenuhi tenaga kerja yang ada pada wilayah kerja saya, itu tandasnya.Pekerjaan pekerjaan yang masih terbuka luas adalah juru masak, anak buah kapal, perawat, pekerja rumah, dan berbagai pekerjaan keterampilan IT. Syarat mereka adalah memiliki skill, sekaligus juga bisa berbahasa Inggris.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini