[caption id="attachment_39332" align="alignnone" width="649"]
Penasihat MTI Sumbar, Ridwan Kasim mengukuhkan kepengurusan MTI Sumbar periode 2016-2010 di Aula Masjid Agung Nurul Iman, Jumat (2/9). (lenggogeni)[/caption]PADANG - Emma Yohanna dikukuhkan sebagai Ketua Majelis Taklim Indonesia (MTI) Sumatera Barat, di Masjid Nurul Iman, Jumat (2/9).
Pengukuhan yang bertemakan 'Meningkatkan Iman dan Taqwa Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah' tersebut yang dilakukan Penasihat MTI Sumbar, Ridwan Kasim. Dihadiri Asisten III Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Nasir Ahmad, Wakil Walikota Padang Emzalmi bersama istri Ny Eti, tokoh agama, Buya Mas'ud Abidin.Pada kesempatan tersebut, Emzalmi mengatakan, perkumpulan ibu-ibu yang tergabung dalam MTI bertujuan
menambah ilmu pengetahuan sekaligus menjalin tali silahturahmi dan bersosialisasi dengan kaum wanita lainnya."Wadah ini hendaknya digunakan para ibu-ibu menambah ketrampilan, cara mendidik anak, meningkatkan kualitas sebagai seorang istri, ibu rumah tangga, tokoh masyarakat ataupun organisasi lainnya. Jikalau itu semua dilakukan, bisa menghasilkan jemaah majelis taklim yang punya kredibilitas," nasihatnya.
Menurutnya, pencapaian tersebut tidak mungkin semua berjalan dengan baik kalau pengurus tidak kuat. Tapi ia melihat sosok Ketua MTI periode 2016-2020, Emma Yohanna merupakan tokoh wanita yang patut diteladani, mengayomi dan membina majelis taklim.Apalagi, Emma Yohanna adalah anggota DPD RI, orang berpendidikan tinggi yang berbasis agama. Agar para jemaah MTI bisa berkontribusi membina umat, termasuk mendorong dan mendukung pembangunan Kota Padang.Lebih lanjut dikatakannya, peran ibu rumah tangga sangat penting, terutama membentuk prilaku anak. Begitupula perempuan yang ikut organisasi majelis taklim bisa bertukar fikiran dan pengetahuan dengan ibu-ibu lainnya dalam mendidik anak-anak mereka.Pada kesempatan tersebut, Emma Yohanna yang juga Anggota DPD RI menyebutkan program kerjanya ke depan, ingin mewujudkan MTI sebagai untuk tempat belajar dan menambah ilmu pengetahuan bagi para ibu-ibu. Mulai dari pendidikan agama, ketrampilan ataupun pengetahuan lainnya. Dengan tujuan mensejahterakan dan meningkat
kan perekonomian mereka. (lenggo)
Editor : Eriandi, S.Sos
