Empati Miskin dan Miskin Empati

×

Empati Miskin dan Miskin Empati

Bagikan berita
Empati Miskin dan Miskin Empati
Empati Miskin dan Miskin Empati

Oleh Duski SamadGuru Besar UIN Imam Bonjol dan Waketum PP PERTI

 Bencana muncul tidak saja disebabkan alam, tetapi juga diundang perilaku, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al-Isra' Ayat 16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu)."

Sikap dan perilaku terpuji, seperti empati dan membantu orang miskin, oleh orang yang hidup berkecukupan dapat juga disebut kaya adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa terjadi tanpa diketahui.Berkecukupan atau cukup berarti memiliki jumlah atau kualitas yang memadai atau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan seseorang. Dalam konteks keuangan, berkecukupan berarti memiliki cukup uang atau aset untuk memenuhi kebutuhan dasar, gaya hidup, dan tabungan untuk masa depan tanpa harus bergantung pada bantuan orang lain.

Berkecukupan juga dapat merujuk pada keadaan di mana seseorang merasa puas dan tidak merasa kekurangan dalam kehidupannya.Maksudnya apabila suatu kaum telah melakukan kemaksiatan dan kejahatan secara merata dan pantas dijatuhi siksaan, maka Allah SWT karena keadilan-Nya, tidak segera menjatuhkan siksaan sebelum memberikan peringatan kepada para pemimpin mereka untuk menghentikan kemaksiatan dan kejahatan kaumnya dan segera kembali taat kepada ajaran Allah.

Akan tetapi, dari sejarah kita mengetahui orang-orang yang jauh dari hidayah Allah tidak mau mendengarkan peringatan itu, bahkan mereka menjadi pembangkang dan penentang Allah.Allah lalu memusnahkan mereka dari muka bumi dengan berbagai azab, baik berupa bencana alam, maupun bencana-bencana lainnya.Miskin empati

Tergerusnya rasa empati  dan semakin lunturnya rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar sesama itu tanda besar terjangkiti miskin empati pada sesama, dan cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri dan tak peduli dengan penderitaan pada sesama minimal menunjukan rasa empati.Apakah penyakit miskin empati ada pada diri kita, maka untuk mengukurnya bisa dilihat dan dirasakan apakah kita semakin egois dalam hidup, semakin malas bersosialisasi, sulit bekerja sama pada orang lain kecuali orang tertentu, selalu merasa benar sendiri dan menipisnya rasa solidaritas pada sesama, kalau itu ada pada diri kita, maka sesungguhnya kita telah tertular  penyakit miskin empati sedang menjangkiti jiwa dan alam pikir seseorang.

Untuk memulihkan rasa miskin empati maka cobalah belajar menghargai orang lain, terutama menghargai pendapat yang berbeda dengan yang kita inginkan, maka itu artinya kita sedang menekan perilaku egoisme dan cuekisme yang kita miliki dengan sendirinya secara bertahap akan menumbuhkan rasa empati dan peduli pada sesama.Islam merupakan agama yang mengajarkan pentinyakeoedulian pada sesama dan hubungan manusia dengan sang penciptanya. Termasuk begitu banyak perilaku Rasulullah yang mengajarkan pentingnya rasa empati pada sesama, Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “barang siapa melepaskan diri seseorang dari kesulitan atau kesusahan hidup seorang muslim di dunia maka Allah juga akan melepaskan kesusahannya  pada hari kiamat dan seterusnya, suatu perilaku yang  bisa memotivasi tumbuhnya rasa solidaritas sosial dan peduli pada sesama.

Empati si miskinTeladan sempurna orang paling empati pada orang miskin adalah Rasulullah saw. Nabi itu saudagar sukses di masa mudanya. Maharnya 100 ekor unta terbaik. Khadijah koglomerat Makkah, Sahabat utsma Nabi juga pengusaha sukses. Mereka semua dikenal dengan bapak empati tidak ada tandingannya.

Hal yang perlu kita lakukan agar bisa berempati dengan orang miskin dan mengasihi serta menyantuni mereka selama hidup kita, di antaranya adalah dengan memperbanyak berpuasa, bukankah perut kita terlalu sering dipenuhi oleh rasa kenyang?Semoga Allah memberikan kita rasa cinta terhadap orang miskin, mau mendekat pada orang-orang miskin, agar kita pun semakin mendekat padaNya.

Empati starting poin untuk kesediaan merogoh kantong membayar zakat.infaq, sdaqah dan amal kebaikan lainnya. Hasilnya kemiskinan dapat dihilangkan. (***) 

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini