[caption id="attachment_4992" align="alignnone" width="650"]
Facebook (net)[/caption]JAKARTA - Netizen dihebohkan oleh pemberitaan tentang penghinaan terhadap Presiden Jokowi dan hasutan berbau SARA dijejaring sosial Facebook pada 1 Juni 2016.
Akun yang mengatasnamakan Muhammad Adiitya menggunakan foto dengan status seorang anggota TNI. Belakangan diketahui sebagai Lettu Kav Rhendy Jaury. Kemudian komentar tesebut dimuat dalam pemberitaan di salah satu media online, pada 2 Juni 2016 dengan judul “Akibat Kebohongan Ahmad Dhani, siswa Akmil Magelang caci maki Presiden RI di Sosmed”.Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, serta pengusutan kasus itu dengan tuntas.
Tujuannya, untuk memastikan keterlibatan prajuritnya dalam pemberitaan tersebut. Segera setelah perintah keluar, Tim Intel TNI melakukan pengecekan secara digital forensik di jaringan Facebook dan ditemukan 35 nama palsu yang menggunakan foto-foto Lettu Kav Rhendy Jaury.Hasil pendalaman dan pemeriksaan terhadap Lettu Kav Rhendy Jaury diketahui bahwa Lettu Kav Rhendy Jaury yang berdinas di Yonkav-1/1 Kostrad membuat akun Facebook pertama pada November 2008 sampai 2012 dengan nama akun Rhendy Jaury, serta meng-upload foto-foto kegiatan semasa Taruna Tingkat 3 berpangkat Sermadatar sampai Letnan Dua.
“Facebook saya tidak bisa dibuka sejak tahun 2012 pasword sudah tidak bisa di buka karena sudah diganti orang lain,” demikian dikatakan Rhendy kepada pemeriksa dari TNI.Terkait dengan penyalahgunaan akun Facebook miliknya sejak pertengahan 2012 sampai dengan sekarang, yang bersangkutan menjelaskan belum pernah melaporkan kepada pihak Kepolisian.(aci)
