[caption id="attachment_31058" align="alignnone" width="800"]
Ilustrasi (okezone)[/caption]PADANG - Sumbar kesulitan menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK pada April mendatang. Banyak sekolah tak punya komputer dan server yang memadai, sehingga harus menumpang dan saling pinjam.
"Faktanya memang Sumbar masih belum bisa dikatakan siap hadapi UNBK. Kekurangan sangat banyak. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) wajib bagi Dinas Pendidikan," ujar Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat, Senin (27/2).Beberapa bulan terakhir ini, komisi V telah melakukan peninjauan langsung ke beberapa SMA/SMK di kabupaten dan kota. Dari peninjauan itu ditemukan fakta sangat banyak sekolah yang terbilang belum mampu menghadapi UNBK. Banyak yang kekurangan komputer dan juga tak memiliki server.
Idealnya sekolah memiliki komputer sebanding dengan jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK. Ketentuannya adalah satu komputer untuk tiga siswa. Namun ketentuan ini belum terpenuhi. Jumlah komputer di hampir sebagian besar sekolah masih kurang dari ketentuan ideal itu."Ada yang harus menumpang ke sekolah lain. Ada juga yang saling pinjam komputer," ujarnya.Keadaan ini, tentu saja menganggu keefektifan pelaksanaan UNBK. Dia menegaskan kondisi ini harus segera diatasi pemerintah provinsi. Apalagi pemerintah pusat sebenarnya telah menargetkan 75 persen sekolah seluruh Indonesia telah mengikuti UNBK tahun ini. (titi)
Editor : Eriandi
