MENTAWAI – Akibat angin kencang membuat gelombang di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengganas. Hempasan ombak ke pantai membuat delapan kuburan warga Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara terkikis air laut.
Kepala Desa Muara Sikabaluan Aprijon mengatakan, gelombang tinggi dan angin kencang itu dampaknya telah menghanyutkan delapan kuburan warga yang berada di dekat pantai.
“Kita sudah menantau dan makin memprihatinkan kondisi kuburan warga. Satu deretan kuburan masyarakat di arah pantai sudah habis ada delapan kuburan. Sekarang yang terancam itu deretan ke dua hingga seterusnya. Untuk deretan ke dua itu ada 15 kuburan,” kata Aprijon kepada okezone, Kamis (21/5).
Pihak pemerintah desa, juga mengkordinasikan hal tersebut pada pihak kecamatan terkait ancaman abrasi pantai yang terjadi dan kian mengkhawatirkan.
Sementara itu, Camat Siberut Utara, Agustinus Sab mengatakan persoalan abrasi pantai sudah kerap dilaporkan kepada pihak Kabupaten Mentawai termasuk soal ancaman kuburan masyarakat yang berada di pesisir pantai.
“Surat kita terkait ancaman abrasi dan kuburan masyarakat ini sudah dua tahun lalu hingga di musrenbang selalu kita bawa. Tidak ada solusi hingga sekarang,” katanya.
Sementara prakiraan kondisi gelombang dari BMKG Stasiun Teluk Bayur dari 21 sampai 24 Mei 2020 di perairan timur Kabupaten Kepulauan Mentawai ketinggian gelombang 2 sampi 4 meter, sementara di perairan barat Kepulauan Mentawai di Samudera Hindia tinggi gelombang 4 sampai 6 meter. (aci)