Gandeng TDC, CSR Pertamina Berdayakan Masyarakat Lestarikan Alam

×

Gandeng TDC, CSR Pertamina Berdayakan Masyarakat Lestarikan Alam

Bagikan berita
Foto Gandeng TDC, CSR Pertamina Berdayakan Masyarakat Lestarikan Alam
Foto Gandeng TDC, CSR Pertamina Berdayakan Masyarakat Lestarikan Alam

[caption id="attachment_70362" align="alignnone" width="650"] Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abi dan anggota DPR RI, Refrizal tengah mencoba trekking mangrove (yuni)[/caption]SEBUAH pesan untuk menjaga bumi agar selalu hijau terpampang di sebuah papan transparan di trekking mangrove yang terletak di kawasan hutan bakau, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.

"Let's go green to keep green our earth". Begitu pesan dalam bahasa Inggris tersebut yang diikuti satu tulisan besar I Love atau aku cinta. Itu hanya satu pesan yang penuh makna terpajang di trek tempat menyusuri hijaunya pohon manggrove di desa tersebut.Informasi lainnya memberitahu tentang jenis bakau di sana dan pentingnya mangrove bagi keberlangsungan hidup biota lain dan besarnya peran hutan bakau itu bagi paru-paru dunia. Sebuah informasi yang tentu sangat bermakna. "Dengan datang ke sini, saya jadi tahu, kalau mangrove memiliki arti penting bagi kehidupan," kata Asih, salah seorang pengunjung yang datang dari Kota Padang.  Mulanya dia hanya ingin berselfie di trekking mangrove untuk dipajang di media sosialnya.

Dia tak ingin dianggap ketinggalan zaman oleh kawan-kawannya yang telah lebih dulu ke sana. "Mulanya pengen selfie saja, tapi ternyata kita di sini bisa tahu banyak tentang pentingnya menjaga mangrove bagi hidup dan kehidupan hari ini dan masa datang," katanya lagi.Trekking mangrove atau jembatan untuk menyusuri hutan bakau itu dibuat oleh sebuah mitra konservasi, komunitas pecinta alam bawah laut bernama Tabuik Diving Club (TDC). Memanfaatkan dana dari Coorporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), trekking mangrove itu berhasil dibangun.

Tepat tiga hari jelang penutupan tahun 2017, trek tersebut itu diresmikan Operation Head PT Pertamina DPPU BIM saat itu, Ridwan bersama Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman, dan para pecinta lingkungan lainnya.Kini, sudah tak berbilang banyaknya orang yang datang ke sana. Hampir setiap hari pengunjung berdatangan ke trek tersebut, baik hanya untuk berselfie ataupun untuk mengetahui tentang mangrove dan manfaatnya. Bahkan, juga sudah ditinjau langsung Wakil Gubernur Sumbar, H. Nasrul Abit dan Anggota DPR RI yang mengapresiasi kehadiran trekking mangrove dimaksud.

Untuk penyadaran“Ide awal membangun jembatan trekking ini untuk memberikan penyadaran kepada oknum-oknum masyarakat yang selama ini gemar menebang dan merusak pohon mangrove untuk kayu api atau kebutuhan lain,” cerita Sekretaris TDC, Tomi Syamsuar soal kehadiran trekking mangrove.

Sebagai sesama masyarakat, pihaknya diakui Tomi tidak bisa melarang tindakan itu. Bahkan, ancaman dilaporkan ke polisi, juga tak mempan untuk oknum penebang pohon bakau yang justru balik melawan TDC.“Mengakalinya dan supaya tidak ada lagi masyarakat yang menebang mangrove, muncul ide kami membangun jembatan trekking ini untuk jadi objek wisata. Orang pasti ramai dan otomatis oknum tersebut tentu berpikir dua kali untuk untuk menebang mangrove. Setidaknya, mereka tidak berani, karena banyak orang yang melihat,” tutur Tomi.

Benar saja. Sejak adanya trekking mangrove ini, tidak ada lagi yang menebang mangrove. “Malah, anak-anak muda sekitar yang mengurus parkir ikut menjaga dan merawat kawasan hutan bakau dari aksi tak terpuji, termasuk aksi vandalisme alias corat-coret,” ceritanya lagi.Kini hampir delapan bulan trekking itu berdiri kokoh di tengah hamparan bakau yang menghijau. Semua ini tak terlepas dari peran serta Pertamina lewat CSR-nya.

Soal keterlibatan TDC dalam program CSR PT Pertamina, khususnya DPPU BIM yang berada dibawah naungan PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, diakui Tomi, secara tak sengaja. Waktu itu tahun 2016, OH DPPU BIM, Ridwan dan jajarannya berwisata bersama keluarga ke UPT Konservasi Penyu Pariaman.Di sana, dia bersua dengan TDC yang kebetulan sedang beraktivitas melakukan pendampingan tamu, wisatawan edukasi konservasi. “Pak Ridwan dan jajaran rupanya memperhatikan aktivitas kami. Setelah tamu kami pergi, Pak Ridwan dan jajaran lalu mengajak kami berdiskusi dan menawarkan apa yang bisa dibantu PT. Pertamina guna mendukung kegiatan TDC. Dari paparan kami, beliau waktu itu tertarik dan membuka peluang kerjasama program CSR untuk kegiatan konservasi penyu,” cerita pria yang keseharian seorang wartawan ini.

Maka tahun itu juga, direalisasikanlah CSR untuk membangun atap dan membenahi kolam penampung tukik yang baru menetas yang ada di UPT Konservasi Penyu. Hasil CSR-nya dinilai sangat memuaskan. Bahkan di tahun yang sama, DPPU BIM mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).Sukses program CSR 2016, pada 2017, TDC ditantang lagi membuat program di laut. “Kami tawarkan program transplantasi terumbu karang multifungsi dengan konsep Taman Terumbu Karang (Reef Garden) berbahan rangka besi yang didesain menarik berupa terowongan setengah lingkaran dengan total panjang 25 meter, tingga 2,5 meter dan lebar 2,5 meter,” terangnya.

Rangka besi itu berfungsi ganda, sebagai wadah transplantasi 2.000-an bibit terumbu karang dan juga sebagai fish apartment (rumah ikan). “Kalau sudah jadi, diproyeksi sebagai daya tarik wisata keindahan bawah laut di Pariaman. Lokasinya di Pulau Ujuang. Alhamdulillah program Reef Garden itu sukses pula,” urainya sambil memperlihatkan gambar-gambar keindahan bawah laut tersebut.Jadi tidak mengherankan bila pada 2017, lagi-lagi DPPU BIM meraih penghargaan dari KLHK berkat kontribusinya melakukan pelestarian alam melalui dana CSR. “Nah, khusus tahun ini, program CSR yang dilaksanakan TDC dibuat berdasarkan permintaan PT Pertamina,” sebut Tomi.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini