
PAINAN – Menghilangnya gas elpiji tiga kilogram beberapa hari belakangan ini membuat sebagian warga Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) panik. Mereka mulai beralih menggunakan tungku dan kompor (sumbu) untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Rita (29) seorang warga karang, Nagari Kapuah Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan mengungkap, gas 3 kg sudah dua hari hilang di tingkat pengecer dan sejumlah pangkalan.
“Sudah beberapa hari ini kami sebagian warga terpaksa memasak pakai tungku dan kayu bakar. Meskipun matangnya lambat terpaksa dilakukan dari pada tidak makan,” katanya, Rabu (8/8).
Ia mengaku sudah menanyakan kepada pangkalan di dekat rumahnya. Ia melihat sendiri gas itu masih tersedia namun pemilik pangkalan tetap berdalih tidak ada alias kosong.
“Saya tak tahu apa alasannya berbohong begitu. Kalaupun tersedia, harganya mencapai Rp27 ribu hingga Rp30 ribu per tabung untuk ukuran 3 kg. Ini harus ditertibkan,” keluh Rita yang diaminkan ibu-ibu lainnya.
Kabag Perekonomian Setdakab Pessel, Rosdi menanggapi, pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk mencari tahu kenapa gas elpiji 3 kg menghilang.
“Kalau memang benar sejumlah pangkalan menumpuk atau sengaja tidak mau menjual kepada warga, maka akan kita tidak, sebab ini sudah mengangkangi aturan,” kata Rosdi. (man)