Gelar Dialog Budaya Religi, BPNB Sumbar Sekaligus Berbagi dengan Anak Yatim

×

Gelar Dialog Budaya Religi, BPNB Sumbar Sekaligus Berbagi dengan Anak Yatim

Bagikan berita
Foto Gelar Dialog Budaya Religi, BPNB Sumbar Sekaligus Berbagi dengan Anak Yatim
Foto Gelar Dialog Budaya Religi, BPNB Sumbar Sekaligus Berbagi dengan Anak Yatim

PADANG - Bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi bulan ibadah bagi kaum muslimin. Ramadhan juga menjadi bulan pembentukan manusia yang berkarakter dan berbudaya.Hal itu menjadi intisari Dialog Budaya Religi yang dilaksanakan Balai Belestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar, Kamis (14/4) di Hotel Truntum, Padang.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan menjelang berbuka itu Kepala BPNB Sumbar, Undri, Rektor Universitas Adzkia, Irwan Prayitno, dan Ketua MUI Padang Panjang, Zulhamdi.Kepala BPNB Sumbar, Undri menyebutkan, pembentukan manusia berkarakter dan berbudaya menghadapi tantangan besar. Budaya yang bagaimana yang harus dikembangkan untuk membentuk karakter tersebut.

"Ini tantangan besarnya, budaya yang akan dikembangkan. Tentunya budaya yang beraklak mulia," ujar Undri.Pembentukan karakter dengan budaya menurut Undri menjadi keniscayaan. Hal itu karena pengaruh yang sangat besar bagi generasi hari ini. Saat ini, teknologi informasi membuat setiap orang bisa dengan mudah menerima nilai-nilai. Tanpa budaya sendiri, maka generasi bangsa akan mudah terpengaruh dengan nilai-nilai lain.

Rektor Universitas Adzkia, Irwan Prayitno menyebutkan, karakter dan budaya sangat penting. "Bangsa yang maju itu memiliki karakter yang berakar pada budayanya," ujar mantan Gubernur Sumbar dua periode ini.Irwan mengurai sejarah bangsa Islam di masa lalu. Kekhalifahan Islam mengalami kemajuan ketika nilai-nilai Islam diaplikasikan. Nilai-nilai itu yang membantuk karakter. Nilai-nilai yang baik akan membentuk karakter yang baik.

Karakter menurut Irwan bisa dibentuk dan dikembangkan. Karakter yang baik seperti kejujuran, dan etika. Semua itu adalah nilai-nilai budaya.Untuk membentuk karakter ini, maka mesti dimulai dari keluarga. "Keluarga sangat penting dalam membentuk karakter. Lingkungan, pertemanan, dan pergaulan," urai Irwan Prayitno.

Dalam konteks budaya, muncul pertanyaan besar, budaya mana yang mau dikembangkan. Bisa tradisi, adat istiadat, pepatah-petitih dan sebagainya. "Yang penting, ada sinergi, kolaborasi semua pihak," tambah Irwan.Ketua MUI Padang Panjang, Zulhamdi menjelaskan hubungan Ramadhan dalam membentuk karakter. Tujuan ibadah puasa adalah membentuk manusia unggul. Manusia unggul itu adalah manusia yang memiliki karakter.

Salah satu karakter orang yang berpuasa menurut Zulhamdi adalah teliti. "Puasa membentuk karakter yang teli," ujar Zulhamdi.Sementara, hubungan karakter dengan budaya menurut Zulhamdi, karakter dan budaya memiliki akar yang sama. Karakter dan budaya sama dengam budi dan aklak dalam bahasa agama.

Bulan Ramadhan membentuk manusia yang berkarakter dan berbudaya. "Inti dari puasa Ramadhan adalah membentuk manusia bertakwa. Manusia bertakwa adalah manusia yang beraklak," urai Zulhamdi.Nilai-nilai aklak menurut Zulhamdi ada di dalam Al-Quran. Karena itu, untuk memaksimalkan bulan suci Ramadhan dalam membentuk manusia berkarakter maka di bulan suci inilah membumikan Al-Quran.

Dialog Budaya Religi BPNB Sumbar menyimpulkan pentingnya budaya dalam membentuk krakater bangsa. Dalam konteks Minangkabau, budaya Minang tak bisa dilepaskan dari Islam yang berakar pada Al-Quran. Pada akhir acara, BPNB Sumbar juga memberi santunan kepada anak yatim. (007)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini