BUKITTINGGI – Puluhan warga Bukittinggi melakukan aksi demo dengan memblokir pintu gerbang masuk SMAN 3 Bukittinggi sejak pukul 07.00 WIB Kamis, (13/07).
Akibat pemblokiran pintu masuk SMAN 3 yang terletak di Jalan Prof. M.Yamin Aur Kuning tersebut para para guru dan siswa tak dapat masuk ke sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar berhenti total.
Hanya kepala SMAN 3 Bukittinggi yang dipersilahkan oleh warga masuk.
Melihat kondisi yang tak mereka duga itu dan jumlah pendemo semakin banyak, para guru dan siswa terpaksa balik badan, pulang ke rumah masing-masing.
“Pemblokiran pintuk masuk sekolah ini kami lakukan, karena anak kami tak diterima di sekolah ini, pada hal sesuai KK, kami tinggal di sekitar sekolah ini dan masuk zonasi yang dipersyaratkan. Sekolah penting bagi anak-anak kami untuk masa depannya yang lebih baik. Ternyata, melalui system zonasi ini anak kami ditolak alias tidak diterima di sekolah ini,” sebut salah seorang warga yang anaknya tidak diterima.
Selain sejumlah orangtua murid anaknya yang tidak dapat sekolah, pada aksi unjuk rasa ini tampak hadir pihak kepolisian, Satpol PP dan Parik Paga Nagari berpakaian serba hitam. Tepat di pintu gerbang masuk sekolah, warga memarkir 2 unit mobil sehingga praktis kenderaan guru dan siswa tidak bisa masuk.
Untuk menjembatani antara warga pendemo dengan pihak sekolah, anggota DPRD Ibra Yaser berupaya mencari kesepakatan dengan menemui kepala sekolah.Setelah mengadakan pembicaraan dengan kepala sekolah, Ibra Yaser kembali menemui pendemo yang sudah semakin ramai.