PADANG - Kabut asap di Sumatera Barat kian tebal. Kategorinya tidak sehat. Namun pemerintah provinsi sejauh ini masih belum menetapkan daerah ini pada status darurat kabut asap.Gubernur Sumbar, Reydonnizar Moenek kepada wartawan Senin (5/10) membantah bila hal itu belum dilakukan, karena sampai 11 Oktober ini tengah berlangsung event balap sepeda internasional Tour de Singkarak. "Kita belum tetapkan darurat kabut asap karena jarak pandang masih tetap memadai," katanya di sela peringatan Dirgahayu 70 Tahun TNI di lapangan Imam Bonjol, Padang.
Gubernur mengatakan, dia memiliki kewenangan untuk menetapkan status darurat kabut asap. Namun dari data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), maka itu belum dilakukan. "Memang sekarang terjadi fluktuasi ISPU dan di sejumlah daerah memang tinggi, tapi jarak pandang masih memadai," katanya.Soal TdS yang masih lanjut, dikatakannya karena ketika ajang tahunan ini akan ditetapkan untuk dilaksanakan, kategori ISPU masih pada level sedang. "Waktu TdS tetap lanjut, ISPU nya di atas 50 tapi di bawah 60," sebutnya.
Gubernur yang akrab disapa Donni ini mengatakan, hari ini langsung memimpin rapat terkait kabut asap. Dia bersama jajarannya dan Badan Metereologi dan Klimatologi (BMKG) akan membicarakan lebih lanjut langkah- langkah pencegahan, termasuk penindakan terhadap untuk mengurangi kabut asap.Donni mengatakan, dari sejumlah daerah yang terkena kabut asap, jarak pandang di Sumbar masih terkategori memadai, apalagi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Berbeda dengan Jambi dan Riau yang bandaranya hingga kini masih ditutup. "Jadi memang jarak pandang makin pendek tapi kalau kita cermati, tadi malam masih sampai 4.000 meter, kalau sudah di bawah 500 kan pesawat tidak mendarat," pungkasnya. (yuni)
Editor : Eriandi, S.Sos
