[caption id="attachment_8364" align="alignnone" width="650"]
Devi memperlihatkan gulai itiak lado mudo menu khas Koto gadang saat manggaleh pabukoaan bersama ayahnya Zul di Pasa Ateh, Bukittinggi. (afrizal koto)[/caption]BUKITTINGGI -Ramadhan benar-benar bulan penuh berkah dan keampunan. Pintu rezekipun dibukakan Allah SWT selebar-lebarnya kepada umat muslim yang mau berusaha sungguh-sungguh dan ikhlas, seperti yang dilakukan Zultu Akbar dan putrinya, Devi dengan manggaleh menu pabukoan di Pasar Atas,Bukittinggi.
Zul, panggilan lelaki asal Maninjau ini, saban hari berjualan soto di Bukit Ambacang. Saat ini, dia bersama putrinya Devi memilih manggaleh pabukoan. Gulai Itiak Koto Gadang, merupakan makanan khas yang disajikan, di samping hidangan spesifik lainnya seperti cancang kambing, cancang daging, ayam saus dan juga ayam lado mudo.Gulai itiak lado mudo, kuliner khas Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Agam. Tidak sembarang orang bisa menggulai itik. Apalagi, itiknya digulai dengan lado hijau.
Bagi Zul dan putrinya Devi, memasak gulai itik cabe hijau tak perlu diragukan. Buktinya saban tahun mereka mengunjungi konsumen dengan menu khas itu di Pasa Ateh, Jam Gadang.Baik Gulai Itik Lado Mudo yang dihidangkan Devi maupun aneka lauk-pauk lainnya, nilai penjualannya cukup bersahabat dengan isi kocek konsumen, apalagi dalam suasana Ramadhan ini. (irwandi) Editor : Eriandi, S.Sos
