Guru Dibekali Metode Mengajar Sejarah

×

Guru Dibekali Metode Mengajar Sejarah

Bagikan berita
Guru Dibekali Metode Mengajar Sejarah
Guru Dibekali Metode Mengajar Sejarah

[caption id="attachment_36731" align="alignnone" width="644"]Sebanyak 55 guru MP Sejarah Se Sumatera Barat dibekali metode mengajar sejarah di Daima Hotel, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (27/7). (rahmat zikri) Sebanyak 55 guru MP Sejarah Se Sumatera Barat dibekali metode mengajar sejarah di Daima Hotel, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (27/7). (rahmat zikri)[/caption]PADANG - Mengajarkan sejarah lokal (daerah) pada siswa harus diprioritaskan. Guru Mata Pelajaran (MP) Sejarah dituntut kreatif saat mengajar agar pelajaran sejarah tidak lagi membosankan.

Hal itu dikatakan Kepala Subdik Pembinaan Tenaga Kesejarahan dari Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan RI Saptari Novia Stri di Padang, Rabu (27/7).Guna meningkatkan kopetensi mengajar itu, sebanyak 55 Guru MP Sejarah dari kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) dibekali pengetahuan dan metode mengajar sejarah di Daima Hotel selama tiga hari, Rabu hingga Jumat (27-29/7).

Workshop guru MP Sejarah tingkat SMA seluruh Indonesia itu diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah, Dirjend Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan badan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Sumbar.Ketua MGMP Sejarah Sumbar Etti Kasyanti menilai bahwa peningkatan kopetensi mengajar guru sejarah sangatlah penting karena banyak permasalahan yang timbul saat mengajar.

“Permasalahan itu bisa terjadi akibat gurunya dan metode yang diberikan itu-itu saja, sehingga anak merasa bosan mempelajari sejarah,” katanya.Kota Padang saja contohnya, siswa tahu dimana Simpang Linggarjati, Tugu Tinju, Tugu Api Simpang Haru. Mereka sering mendengar nama besar seperti Imam Bonjol, Buya Hamka, Bung Hatta, Siti Manggopoh, Harimau Kuranji dan lainnya, namun mereka tidak tahu sejarahnya.

Lebih lanjut, ia menceritakan sekilas sejarah Kota Padang saat ini. “Duhulu, di zaman penjajahan Belanda, pernah terjadi pertempuran heroik mempertahankan Kota Padang. Saat Belanda menguasai Kota Padang masyarakat di evakuasi ke kawasan Pasar Usang. Dari sana mereka memulai perjuangan dengan menelusuri sungai, bukit-bukit dan turun di kawasan Bukit Limau Manis. Namun saat berada di Tugu Api Simpang Haru saat ini pejuang bertemu dan berperang melawan penjajah. Dalam pertempuran itu Bagindo Azis Chan meninggal di kawasan Tugu Simpang Tinju Kandis Nanggalo saat ini,” ceritanya. (rahmat) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini