
JAKARTA – Jumlah kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik dan arus balik selama Operasi Ramadniya 2017 hingga H+6 Lebaran 2017, atau Sabtu 1 Juli 2017 mencapai 1.885 kasus.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Martinus, di Mabes Polri Jakarta, Minggu (2/7), menyebutkan dari jumlah kasus kecelakaan tersebut menyebabkan 432 orang meninggal dunia, 475 orang luka berat, dan 2.272 orang luka ringan.
“Sedangkan wilayah dengan kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi di Jawa Timur dengan 20 kasus kecelakaan, kemudian Jawa Tengah dengan 10 kasus kecelakaan, dan DKI Jakarta dengan empat kasus kecelakaan,” katanya pula.
Selanjutnya Jawa Barat dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing tiga kasus kecelakaan. Sementara gangguan keamanan selama Operasi Ramadniya yakni kejahatan pencurian dengan pemberatan 355 kasus, kejahatan pencurian dengan kekerasan 120 kasus, kejahatan pencurian dengan kekerasan menggunakan senjata api tujuh kasus, kejahatan pencurian kendaraan bermotor 430 kasus, dan kejahatan penganiayaan berat 437 kasus.
Dikutip dari okezone, Martinus merinci Jatim menjadi wilayah dengan gangguan keamanan tertinggi selama Ops Ramadniya 2017 hingga H+6 Lebaran 2017 dengan 28 kasus kamtibmas. Selanjutnya Sulawesi Selatan 18 kasus keamanan, Nusa Tenggara Timur 17 kasus, Sumatera Utara 16 kasus, dan Papua 14 kasus. (aci)