Hapuskan Keramba dari Danau Singkarak

×

Hapuskan Keramba dari Danau Singkarak

Bagikan berita
Foto Hapuskan Keramba dari Danau Singkarak
Foto Hapuskan Keramba dari Danau Singkarak

PADANG - Cukuplah Maninjau yang merana. Jangan sampai nestapa juga melanda masyarakat sekitaran Danau Singkarak. Itu harapan perantau dari dua kabupaten pemilik danau terbesar di Sumbar itu.

Perantau bukannya ingin merampas mata pencaharian rakyat di danau itu. Perantau ingin berkah keberadaan danau dinikmati semua warga di sekitarnya. Bukan hanya oleh mereka yang punya modal besar seperti saat ini.

"Kita ingin kemaslahatan bagi semua. Kita ingin danau dinikmati semua masyarakat yang tinggal di sekitar danau khususnya, masyarakat di dua kabupaten, Tanah Datar dan Solok, dimana danau berada. Bahkan Sumatera Barat," ujar Lukman, ahli ekonomi Universitas Islam Negeri Jakarta, Sabtu (23/7).

Diungkapkan Lukman, para perantau dari dua kabupaten telah bersepakat harus ada tindakan nyata menyelamatkan Danau Singkarak. Tentu saja tindakan ini meminimalisir dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. Berdasarkan penilaian mereka, harusnya tak ada lagi keramba di Singkarak, karena jika masih dibiarkan bakal lebih banyak keramba yang hadir di danau itu.

Perantau maklum saat ini banyak yang mulai menggantungkan kehidupan dari danau tersebut. Apalagi ikan bilihnya yang terkenal jadi buruan para penikmat kuliner.

Dari hitungan ekonom di kalangan perantau, masayarakat sebenarnya bisa menikmati hasil 800 kali lipat dari yang mereka dapatkan saat ini. Dan pendapatan tersebut bisa dinikmati seluruh masyarakat tepian danau.

Menurut Lukman, perantau juga sudah mengantongi grand design pemecahan ekonominya. Tinggal bagaimana masyarakat mau mendukung upaya ini.

Ditegaskannya, penghapusan keramba ini demi kemasalahatan anak cucu kita. Semua pihak bakal ikut memikirkan yang terbaik terutama yang mwnggantungkan mata pencahariannya di sana. Tujuh kementerian akan ikut berpartisipasi, DPR pun terlibat.

"Kami berharap peran aktif jajaran Pemerintah Kabupaten Solok, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, masyarakat salingka danau. Termasuk dukungan nyata dari Pemerintah Provinsi Sumbar," kata Lukman yang didampingi tenaga ahli lingkungan dari Universitas Bung Hatta, Prof Dr Nasfryzal Carlo. (zul)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini