Harga Bawang Jatuh, Petani Solok Mengadu Ke Menteri Pertanian

×

Harga Bawang Jatuh, Petani Solok Mengadu Ke Menteri Pertanian

Bagikan berita
Foto Harga Bawang Jatuh, Petani Solok Mengadu Ke Menteri Pertanian
Foto Harga Bawang Jatuh, Petani Solok Mengadu Ke Menteri Pertanian

[caption id="attachment_53705" align="alignnone" width="650"]Sejumlah petani Kabupaten Solok diterima Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta (ist) Sejumlah petani Kabupaten Solok diterima Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta (ist)[/caption]PADANG - Niat petani bawang merah asal Solok untuk mengadukan masalah harga bawang ke kementerian Pertanian akhirnya kesampaian. Difasilitasi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Nofi Candra, perwakilan petani bawang dari kawasan Alahan Panjang tiba di Kantor Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (29/5).

Perwakilan petani mengadu soal harga bawang merah Solok yang anjlok, karena ketika Menteri Pertanian berkunjung ke Kabupaten Solok pada Desember 2016 lalu, telah memotivasi petani untuk mengerakkan budidaya Bawang Merah.“Pak menteri ketika itu bahkan mencanangkan Kabupaten Solok sebagai lumbung bawang untuk wilayah Sumatera. Sejak itu animo masyarakat menanam bawang semakin tinggi. Bahkan tumbuh eforia,” kata Hafis, perwakilan petani melalui ponselnya.

Hafis mengaku dirinya terbang ke Jakarta bersama Edwar, petani bawang merah di kawasan Alahan Panjang. Difasilitasi Nofi Candra, pihaknya mengaku puas karena diterima langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman."Kami menyampaikan keluhan ke Pak Menteri, karena beliau telah mencanangkan Kabupaten Solok menjadi sentra bawang du Sumatera. Bersama Bulog, ketika itu, mereka bersedia menampung bawang dari petani, tanpa melihat jumlah, dengan harga Rp15 ribu. Karena alasan itu, kami menagih Pak Menteri agar benar-benar menampung produksi petani,” kata Havis.

Ditambahkan rekannya, Edwar, anjloknya harga bawang merah di Solok sudah terjadi dalam tiga bulan terahir. Petani di Solok merugi karena harga jual yang rendah, bahkan kini berada di kisaran antara Rp11 ribu sampai Rp12 ribu saja.“Dengan harga tersebut, petani sudah sangat dirugikan. Bahkan kalau Bulog hanya memberi yang tipe jumbo, tipe besar, sementara rata-rata bawang petani itu yang tipe sedang, tipe menengah, petani menjadi terpukul" katanya.

Menyangkut harga Bawang itu, Nofi Candra yang turut mendampingi petani bersama ketua Ketua Komite II DPD-RI, Parlindungan Purba, menginginkan agar persoalan harga bawang dapat segera ditindaklanjuti.Komite II DPD RI yang membidangi masalah pertanian mendesak pemerintah agar dapat berkoordinasi untuk menjaga harga pangan." Kita sangat serius mengadvokasi petani. Karena itu kita mohon pada pemerintah untuk koordinasi, khususnya Bulog untuk ketahanan pangan di Indonesia," sebut Nofi Candra. (aci)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini