LUBUK SIKAPING - Geliat harga cabai kembali menurun. Di pasaran harga cabai mencapai titik terendah, yakni Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilo. Hal ini membuat beberapa petani kurang bergairah. Apalagi musim hujan cukup mengganggu laju tanam cabai."Sepanjang 2015, harga cabe di awal bulan November ini adalah harga terendah. Biasanya harga cabe terendah hanya Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per kiko. Sekarang menyentuh Rp18 ribu per kilo," kata Marni (42) salah seorang pedagang cabai di Pasar Lama Lubuk Sikaping.
Kendati demikian, diakui Marni, jual beli cabai oleh masyarakat masih normal. Tidak ada lonjakan pembeli. Hanya saja, pedagang kerap merugi."Meski harga turun, pembeli normal-normal saja. Tidak ada lonjakan. Masyarakat cenderung membeli cabe sesuai kebutuhan. Hanya saja pedagang kerap merugi karena banyak cabai yang busuk karena tak terjuak dalam waktu cepat," kata Marni.
Sementara itu, Mondo, (46) salah seorang petani cabai di Nagari Aia Manggih, Kecamatan Lubuk Sikaping mengaku, dirinya cukup sulit dengan keadaan cabai saat ini. (chandra) Editor : Eriandi
