PT Pertamina melakukan penyesuaian harga terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, termasuk Pertalite. Penyesuaian mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar. Di Sumbar harga BBM itu menjadi Rp7.800/liter sesuai yang tertera di papan informasi SPBU. (Yuni)[/caption]
PADANG - Sejak 24 Maret, harga bahan bakar non subsidi, Pertalite naik sebesar Rp200/liter dari harga sebelumnya. Di wilayah Sumatera Barat harganya menjadi Rp7.800/liter, dari sebelumnya Rp7.600/liter.
Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan, kenaikan itu merupakan upaya PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian pada harga bahan bakar minyak non subsidi yang harganya mengikuti harga minyak dunia yang kini menunjukkan trend peningkatan.
"Benar, harga Pertalite disesuaikan kembali setelah mencermati harga minyak dunia yang trendnya naik. Di sisi lain, kurs rupiah terhadap dolar yang melemah," katanya. Pertalite, sebagaimana BBM jenis umum lainnya secara periodik disampaikannya, konsisten dilakukan review.
"Apabila dua faktor utama tadi naik, harga produk naik, demikian sebaliknya apabila turun dipastikan harga produk pun turun," paparnya.
Namun ditegaskannya, harga Pertalite ini masih menjadi harga yang paling bersaing dibandingkan dengan BBM RON 90 dari badan usaha lain yg dijual di Indonesia. Tahun ini tercatat harga Pertalite telah dua kali dilakukan penyesuaian. Pertama dilakukan pada 20 Januari lalu, dimana kenaikannya hanya Rp100/liter. Sekarang naik Rp200/liter. (yuni)
Editor : Eriandi
