[caption id="attachment_69325" align="alignnone" width="599"]
arga Sawit turun, warga Pasbar menjerit, sementara hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan Pemda setempat. (andika)[/caption]SIMPANG AMPEK - Pasca lebaran, warga Pasaman Barat menjerit. Sawit sebagai komoditi utama sumber penghasilan, harganya turun drastis. Terendah mencapai Rp500 perkilogram dari yang biasa Rp 1600 perkilogram.
Salah seorang petani, Robi di Simpang Ampek, Minggu (8/7/2018) mengaku telah menjual Tandan Buah Segar (TBS) ke salah satu pengumpul atau toke kelapa sawit di kampungnya dengan harga yang sangat meresahkan.Saat dijual beberapa hari lalu harganya hanya Rp600 per kilogram. Padahal satu bulan sebelumnya harga masih di atas Rp1.000.
Menurutnya, harga itu sebenarnya tidak sesuai lagi dengan nilai rupiah dan banyaknya kebutuhan yang mendesak saat ini.Ia menyebutkan perhatian Pemkab Pasaman Barat dan DPRD diharapkan agar persoalan ini tidak berulang dan terus terjadi, karena petani sudah resah dan menjerit.Dari data yang ada saat in harga sawit di tinggkat pengumpul atau toke hanya berkisar Rp800-Rp1.000 perkilogran untuk daearah Pasaman Barat bagian utara. Sedangkan harga sawit di bagian selatan berkisar Rp900 perkilogram. (Dika)
Editor : Eriandi, S.Sos
