Hasil Perhutanan Sosial, Gerai Kopi Solok Radjo Hadir di Bandara

×

Hasil Perhutanan Sosial, Gerai Kopi Solok Radjo Hadir di Bandara

Bagikan berita
Foto Hasil Perhutanan Sosial, Gerai Kopi Solok Radjo Hadir di Bandara
Foto Hasil Perhutanan Sosial, Gerai Kopi Solok Radjo Hadir di Bandara

PADANG - Pertama di Indonesia, gerai kopi hasil perkebunan perhutanan sosial masyarakat kini hadir di bandara. Adalah Gerai Kopi Solok Radjo yang resmi diluncurkan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Rabu (22/2/2023).Peluncuran dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bersama Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra dan stakeholder terkait di lantai II, Terminal Keberangkatan Internasional BIM.

“Hadirnya kopi Solok Radjo di BIM ini merupakan dukungan semua pihak, mulai dari Dinas Kehutanan, Bank Nagari hingga pihak Bandara BIM,” ujar Mahyeldi saat launching gerai kopi tersebut.Gubernur Mahyeldi menjelaskan, di Sumbar ada potensi perhutanan sosial yang luasnya mencapai 700 ribu Hektare. Menurutnya, nilai ekonomi dari pengembangan produk-produk perhutanan sosial ini tentunya amatlah besar, bahkan bisa mendorong pasar ekspor produk Sumbar,

“Potensi perhutanan sosial di Sumbar ini bisa mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk itu Pemprov terus mendorong agar produk pertanian, terutama yang punya hilirisasi agar terus dikembangkan,” jelas Gubernur.Kopi Solok Radjo sendiri beber Gubernur sudah sangat mendunia, bahkan diperkenalkan langsung luar negeri, yakni Norwegia pada pekan lalu oleh Wagub Sumbar, Audy Joinaldy.

bersama dengan produk coklat dan rendang.“Dan Solok Radjo sangat direspon baik oleh para pengusaha yang ada di Eropa. Jadi ini kita bawa untuk pengembangan perdagangan internasional,” ujarnya.

Ia berharap Asosiasi Kopi Minang dapat menjaga standar, agar secara kualitas kopi asal Sumbar terus bisa bersaing di pasar dunia.Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi mengatakan, Solok Radjo merupakan produk kawasan hutan yang hak kelola diberikan pada masyarakat melalui program Perhutanan Sosial

“Saat ini ada 271 ribu hektare Perhutanan Sosial yang dikelola masyarakat, lebih dari 130 ribu KK. Solok Radjo ini dikelola oleh ratusan KK,”sebutnya.Ditambahkannya, untuk saat ini ada 50 perhutanan sosial yang punya potensi pengembangan kopi yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Kita bangga. Ini pertama di Indonesia, produk hutan bukan kayu yang hadir di bandara di Indonesia," ujar dia.Sementara itu, Ketua HKM-KPSU (Hutan Kemasyarakatan-Koperasi Produsen Serba Usaha) Solok Radjo, Alfadrian Syah mengatakan, kehadiran gerai kopi Solok Radjo di BIM dapat dijadikan sebagai etalase kopi perhutanan sosial di Sumbar.

Di gerai ini pengunjung bisa menyeduh dan membeli produk kopi Solok Radjo secara langsung. Dua pengalaman tersebut ditujukan agar bisa mewujudkan pengalaman kopi Sumbar di terminal keberangkatan.“Ini adalah kopi yang kita tanam. Ada 18 jenis kopi,” ujar dia.

Dalam pengembangan Kopi Solok Radjo melibatkan hampir sebanyak 350 KK, yang menanam kopi. Program hilirisasi Solok Radjo yang telah dimulai sejak tahun 2002, untuk pengembangan produk turunan kopi.“Dari produksi kopi kita yang mencapai 200 Ton per tahun, 20 persen berasal dari Solok Radjo ini,” beber dia.

General Manager (EGM) PT AP II BIM, Siswanto mengatakan, Bandara merupakan salah satu tempat yang banyak didatangi wisatawan tiap harinya. Rata-rata penumpang sehari 20 ribu orang berlalu lalang setiap harinya."Bandara adalah etalase sebuah daerah atau negara, kita sangat mendukung upaya pengenalan kopi asal Sumbar ini," ujar dia.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini