Hutan Limapuluh Kota Sudah Gosong, Reboisasi Mendesak

×

Hutan Limapuluh Kota Sudah Gosong, Reboisasi Mendesak

Bagikan berita
Hutan Limapuluh Kota Sudah Gosong, Reboisasi Mendesak
Hutan Limapuluh Kota Sudah Gosong, Reboisasi Mendesak

[caption id="attachment_42543" align="alignnone" width="650"]Kondisi hutan di sejumlah titik dalam kawasan Limapuluh Kota, yang gosong pasca terbakar beberapa waktu lalu. (bayu) Kondisi hutan di sejumlah titik dalam kawasan Limapuluh Kota, yang gosong pasca terbakar beberapa waktu lalu. (bayu)[/caption]SARILAMAK - Setelah sukses melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Daerah mulai mengkaji langkah reboisasi. Bupati Irfendi menyimpulkan, penanaman hutan kembali itu sangat mendesak.

"Apalagi, sekarang curah hujan mulai turun. Ini tentu akan berpotensi longsor dan banjir bandang," kata Irfendi Arbi, kepada Singgalang Jumat (14/10) kemarin, di Kantor Bupati Limapuluh Kota, Sarilamak, Kecamatan Harau.Hasil penelusuran Bupati Irfendi melalui helikopter Kamis (13/10) lalu, kondisi hutan pasca terbakar, benar-benr gosong dan menyedihkan. "Saya rasa, perlu dilakukan kajian yang benar-benar matang, sehingga alam terselamatkan. Lingkungan terjaga," urainya.

Singgalang yang diajak ikut oleh Bupati dalam perjalanan udara itu, juga melihat, kalau kondisi hutan sudah benr-benar memiriskan. "Pohon harus kembali normal dan berfungsi sebagai pelindung manusia dalam menyediakan udara, air dan mencegah banjir," tukuk Bupati.Dia meminta SKPD terkait, memikirkan langkah tepat dalam menjamin kondisi hidrologis, orologis, ekologis dan klimatologis hutan di Limapuluh Kota. "Salah satu langkahnya, lakukan percepatan komunikasi dengan Pemprov Sumbar," demikian Irfendi.

 Masih menyala

Kendati kebakaran di Kecamatan Harau dan Mungka serta Luhak sudah padam, namun di dua kecamatan lainnya Kapur IX serta Lareh Sago Halaban (LSH), api masih menyala. "Ladang gambir warga terbakar," kata Ardi Ekis, walinagari di Kapur IX.Kebakaran ladang gambir ini, diduga disebabkan karena adanya unggun yang tidak dijaga. Sehingga api liar. "Sekarang, harga gambir saja tinggi. Mustahil ada yang membakar lahan gambirnya sendiri. Namun begitu, masih kita usut," kata Kapolsek Kapur IX, AKP Syamsurizal.

Hal yang sama terjadi di Kecamatan LSH. Di kampung halaman Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan itu, kebakaran masih terjadi di dua titik. Kepala BPBD Limapuluh Kota Nasriyanto melalui Kabid Kedaruratan Rahmadinol mengaku, pihaknya masih berupaya memadamkan api.Penanganan kebakaran di Kapur IX dan Lareh Sago Halaban, terkendala karena akses jalan yang sempit hingga tak satupun armada damkar yang bisa mencapai lokasi. "Tapi, kami bisa pastikan, kategori kebakarannya kecil, kata Rahmadinol. (bayu)

 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini