Iblis Kasar Persegi Panjang

×

Iblis Kasar Persegi Panjang

Bagikan berita
Iblis Kasar Persegi Panjang
Iblis Kasar Persegi Panjang

Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd(Dosen UIN Bukittinggi)

Sekilas judul ini terbaca aneh dan agak sulit dipahami, akan tetapi sebenarnya yang dimaksud dengan judul ini hanyalah kalimat majaz yang ditujukan untuk menggambarkan tentang sosok benda kasat mata yang dapat menjadi penggoda manusia untuk berbuat lalai dan dosa layaknya iblis, benda tersebut berbentuk persegi panjang, yang sering dibawa kemana-mana, setiap orang suka menyentuh dan mengusapnya, mudah sekali membawa orang hanyut oleh content menarik yang disajikannya. Benda yang dimaksudkan dalam tulisan singkat ini adalah “Gadget” bisa berupa smartphone atau tablet.Gadget merupakan gambaran dari sebuah revolusi teknologi informasi yang hari ini sudah jauh melampau ekspektasi manusia, berbagai kecanggihan diusung di dalamnya, spesifikasi hardware maupun softwarenya ikut pula berakselerasi dengan kecepatan tiada terbendung, masalah harga jangan ditanya, makin lama harga Gadget makin terjangkau, sehingga tak heran hampir semua orang telah menggunakan benda ini, orang dewasa, remaja bahkan anak-anak sekalipun telah memiliki benda ini, bahkan mengantongi lebih dari satu.

Hasil Survei Think Tech, Rise of Fildables: The Next Big Thing in Smartphone yang dipelopori oleh Google mengungkap jumlah gadget aktif di Indonesia saat ini mencapai angka fantastis, yaitu 354 juta perangkat, angka ini melebihi jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 278,69 juta jiwa, tentunya dikurangi dengan jumlah penduduk Indonesia yang belum tersentuh teknologi dan berada dalam kawasan 3 T, sehingga hal ini memberi pemahaman bahwa orang Indonesia memiliki lebih dari satu gadget.Sebenarnya gadget ini adalah benda bebas nilai, dalam dirinya tidak ada nilai apapun, tidak berposisi sebagai iblis penggoda atau malaikat rahmat. Sama seperti sebuah pisau, gadget dapat bernilai manfaat dan dapat pula sebaliknya membawa mudharat, nilai manfaat dan mudharatnya tidak dapat ditakar mana yang lebih besar, semua tergantung pada penggunanya, sehingga tidak ada alasan mengharamkannya.

Segi manfaat gadget tidak akan banyak dibahas dalam tulisan ini, karena dengan gadget semua urusan manusia jadi mudah, mulai dari urusan komunikasi, pekerjaan, pendidikan, mobilitas keuangan, transaksi perdagangan, perjalanan, hingga hiburan tersaji dengan mudah asalkan jaringan dan kuota internet tersedia.Namun dampak negatif yang ditimbulkan akibat kecanduan penggunaan gadget ini sesungguhnya sudah sangat mengkhawatirkan apalagi bagi anak-anak atau generasi muda yang belum matang pertimbangan baik-buruknya, jangankan mereka, orang dewasa saja bisa lalai dalam kewajibannya, malas mencari nafkah, sering menyalahi amanah dan fasilitas kantor, sibuk berselancar dengan mengotak-atik gadget, sementara kewajiban kerap terlalaikan.

Anak-anak mau menangis, marah bahkan menghardik orang tuanya, hanya karena tidak diberikan gadget atau tidak dibelikan kuota internet, remaja tega mencuri, terlibat dalam perdagangan narkoba, perdagangan orang, prostitusi online, judi online, dan berbagai kejahatan demi mendapatkan uang untuk membeli gadget dan kuota internet. Orang dewasa rela membohongi pasangannya, baik tentang dimana keberadaan mereka maupun berkenaan dengan hal apa yang diakses, bahkan tidak sedikit kasus perselingkuhan, pertengkaran, kekerasan di rumah tangga dan perceraian berawal dari penggunaan gadget ini.Saat bulan Ramadhan ini kita semakin menyaksikan betapa gadget seolah-olah berubah menjadi “Ibilih Kasa” (baca: Iblis Kasar). (Sebuah ungkapan paling kasar yang digunakan orang Minang saat melihat suatu keangkaramurkaan). Gadget telah dianggap sebagai iblis kasar berbentuk persegi panjang yang tanpa disadari telah merongrong dan mencuri sedikit demi sedikit pahala dan fadhilah (keutamaan) ibadah-ibadah selama Ramadhan ini.

Lihatlah di setiap hari Jumat, banyak anak, remaja bahkan orang dewasa sekalipun merasa enggan berpisah dengan gadgetnya padahal khatib sudah naik mimbar untuk berkhutbah, mereka tidak memahami bahwa butuh kekhusyukan dalam berzikir dan mendengarkan khutbah Jumat. Syeh Sulaiman al-Jamal dan Abu Ja’far al-Tahabi, mereka mengatakan bahwa setiap perkara yang menganggu konsentrasi dalam mendengarkan khutbah Jumat, maka hukumnya makruh, termasuk menggunakan gadget saat khutbah berlangsung Hadits Nabi “Jika kamu mengatakan kepada temanmu “diamlah!” di hari Jumat, sedangkan khatib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan sia-sia (HR. Muslim), dapat dijadikan dalil untuk mengqiaskan penggunaan gadget saat khatib sedang berkhutbah, karena meskipun lidah tidak bercakap-cakap saat menggunakan gadget, namun yakinlah konsentrasi tidak ada lagi untuk mendengarkan khutbah, hati tidak ada lagi untuk Allah, semua sudah dicuri oleh iblis kasar persegi panjang yang bernama gadget.Di siang Ramadhan yang penuh berkah ini seharusnya diisi dengan hal-hal yang bernilai ibadah; shalat berjamaah, membaca, tahsin dan men-tadabburi al-Quran, berdiskusi dan ta’lim masalah agama serta i’tiqaf di mesjid, tapi tidak sedikit di antara kita yang memilih sibuk scroll-scroll video dan menghabiskan waktu bersama gadget dengan kegiatan yang sia-sia. Firman Allah dalam surat Al-Mukminun (23) ayat 1-3 tegas menjelaskan bahwa orang mukmin yang beruntung adalah orang yang khusuk dalam shalatnya dan meninggalkan perbuatan sia-sia (al-laghwu).

Di malam Ramadhan, godaan iblis kasar persegi panjang ini justru semakin mengganas, lihatlah di saat pelaksanaan tarawih, anak muda bahkan orang tua justru asyik dengan gadgetnya masing-masing ketimbang mendengarkan pengajian, ikut shalat tarawih dan tadarus al-Quran, mereka sibuk dengan gadgetnya di pojok masjid, fisiknya saja yang berada di masjid, jiwanya telah melayang ke dalam perangkat cerdas yang mereka pegang, syukur-syukur yang mereka akses adalah content baik dan berfaedah, tak terbayang saat di masjid mereka justru mengakses content-content vulgar bahkan porno, situs judi online atau games online yang berpotensi judi yang penuh dosa dan maksiat, nauzubillah summa nauzubillah.Sepulang dari masjidpun, godaan iblis kasar persegi panjang inipun terus berlanjut. Tangan, mata dan fikiran seakan tak mau lepas dari yang namanya gadget, kecanduan menikmati content-content yang tersaji di dalamnya telah menghilangkan akal sehat banyak orang. Malam yang penuh berkah di Ramadhan itupun sering terlewatkan dari kegiatan-kegiatan ubudiyah mendekatkan diri kepada Allah, begadang sampai pagi bersama gadget dengan alasan takut tertidur waktu sahur, lalu selesai subuh ngorok sampai siang, adalah pemaknaan yang salah dari Ramadhan dan justru kalau rutin dilakukan akan beresiko tinggi terhadap kesehatan.

Semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi!. Iblis, setan dan jin-jin jahat memang telah dibelenggu selama Ramadhan (HR. Muslim No. 1079) dalam redaksi lain (HR. At-Tarmidzi No 682), namun iblis kasar persegi panjang yang bernama gadget ini, secara tak disadari terus bergentayangan menggoda kita, berusaha merusak kekhusyukan ibadah kita dan berupaya menggerogoti fadhilah Ramadhan kita dengan keasyikan duniawi yang ditawarkannya. Semua kendali ada di tangan kita apakah kita akan hanyut terseret dengan tipu daya iblis kasar persegi panjang ini? atau justru membalikkannya menjadi alat yang ikut membantu dan memudahkan kita dalam mendalami ilmu-ilmu agama?

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini