JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kapolri Jendral Idham Azis guna menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.Idham tak memberikan pernyataan apapun dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu. Orang nomor satu korps Bhayangkara itu mengutus Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal guna menyampaikan perkembangan terkini kasus yang menimpa Novel Baswedan.
"Prinsipnya adalah Presiden menanyakan perkembangan penanganan kasus yang menimpa saudara NB (Novel Baswedan-red). Terus prinsipnya adalah Pak Kapolri kan sudah menunjuk Kabareskrim," ujar Iqbal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/12).Iqbal mengatakan, pertemuan Jokowi dan Idham berlangsung selama dua jam. Dalam pertemuan itu, Idham memastikan tim teknis kasus Novel Baswedan akan berkerja maksimal guna mengungkap kasus tersebut dalam waktu dekat.
"Terdahulu juga sudah saya sampaikan yang kebetulan saya juga yang menyampaikan dan bertindak selaku juru bicara, kita sudah mendapatkan petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini. Bukti petunjuk ini, mohon maaf tidak bisa saya sampaikan di ruang publik ini. Karena sangat mengganggu upaya pengungkapan kasus ini," ujarnya."Namun sore ini saya sampaikan, ini masalah waktu. Waktu ini tidak akan berapa lama lagi. Kami optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini. Tidak berapa lama lagi dan tidak akan memakan waktu lama lagi. Terhitung mulai saat saya menyampaikan informasi ini," tuturnya.Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menambahkan Polri telah menargetkan pengungkapan kasus Novel Baswedan dengan tidak akan memakan waktu berbulan-bulan lagi. "Tidak akan berapa lama lagi. Insya Allah tidak berbulan-bulan. Doakan insya Allah. Dalam waktu dekat," ujarnya dikutip dari okezone. (aci)
