IDI Bantah Gratifikasi yang Diterima Dokter Penyebab Obat Mahal

×

IDI Bantah Gratifikasi yang Diterima Dokter Penyebab Obat Mahal

Bagikan berita
IDI Bantah Gratifikasi yang Diterima Dokter Penyebab Obat Mahal
IDI Bantah Gratifikasi yang Diterima Dokter Penyebab Obat Mahal

[caption id="attachment_20842" align="alignnone" width="400"]Ilustrasi (okezone.com) Ilustrasi (okezone.com)[/caption]JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Oetama Marsis membantah gratifikasi industri farmasi kepada dokter menyebabkan harga obat-obatan menjadi mahal.

"Gratifikasi kepada dokter hanya sebagian kecil biaya yang dikeluarkan industri farmasi. Harga obat mahal karena 90 persen bahan baku obat diimpor," kata Marsis dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/2).Marsis mengatakan Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) secara tegas mengatur hubungan dokter dan industri farmasi dengan mengedepankan independensi profesi serta bebas dari konflik kepentingan.

Namun, Marsis mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan PB IDI dalam meningkatkan profesionalisme dokter, salah satunya adalah hubungan dokter dengan industri farmasi.Dalam diskusi kelompok terfokus tentang gratifikasi di dunia kesehatan yang diinisiasi KPK dihadiri Kementerian Kesehatan, PB IDI, industri farmasi dan pemangku kepentingan terkait pada Selasa (2/2) disepakati beberapa hal untuk memberikan kepastian hukum dan solusi agar dokter terhindar dari pelanggaran hukum.

Bila standar profesi kedokteran dijalankan dengan baik, Marsis meyakini kalangan dokter tidak akan mendapat masalah baik secara etik maupun hukum.(aci)sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini