IKAFE DPC Padang helat Webinar tentang Ekonomi Sumbar

×

IKAFE DPC Padang helat Webinar tentang Ekonomi Sumbar

Bagikan berita
Foto IKAFE DPC Padang helat Webinar tentang Ekonomi Sumbar
Foto IKAFE DPC Padang helat Webinar tentang Ekonomi Sumbar

PADANG - Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Unand Berkolaborasi Bersama IKAFE DPC Padang  mempersembahkan sebuah acara bertajuk Magister, Government Talk dengan tema Perbankan Sumatera Barat di Tengah Pandemi. Acara yang dihelat pada Selasa (14/09) yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan 5 (lima) narasumber, yakni Wahyu Purnama - Kepala Perwakilan BI Prov Sumbar, Bambang Widihasmoro - Regional Head Bisnis Mikro Kanwil BRI Padang, Gusti Candra - Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Yorinaldi - Area Head Mandiri Padang , dan Robert Siahaan - Kepala BCA KCU Padang, dan acara ini dimoderatori Yofialdi M. Jufri - Manajer Keuangan PT Hayati Pratama Mandiri.

Aprison Irsyam Ketua IKAFE Padang yang juga Direktur Utama Dapen Semen Padang dalam sambutannya mengatakan bahwa pada era yang serba digital ini, pihaknya akan menggunakan podcast dan talkshow sebagai sarana edukasi juga silaturahmi, dengan tetap mengusung pembicara yang mumpuni di bidangnya masing -masing, dan itu merupakan tujuan kegiatan ini dilaksanakan.Ada tiga tujuan membuat acara Magister, Government Talk ini . Pertama meningkatkan pengetahuan peserta mengenai permasalahan dan solusi dalam sektor SDM, pariwisata, dan ekonomi. Kedua mendorong terwujudnya triple helix melalui sinergi antara universitas, pemerintah, dan pelaku bisnis. Lalu tujuan ketiga adalah menjalin hubungan baik antar pemangku kepentingan dalam memulihkan kondisi Sumatera Barat pasca covid-19.

Sementara itu Rezki Rifai selaku Ketua Panitia menegaskan ini adalah salah satu kontribusi Saya selaku alumni FE Unand dan Mahasiswa MM Unand dalam upaya pemulihan ekonomi Sumbar dengan menghadirkan praktisi berkelas dari Bank Indonesia, BUMN, BUMN dan pihak swasta."Kami selaku panitia mengucapkan terimakasih kepada BI, Bank BRI, Bank Nagari, BCA, Bank Mandiri, Sucor Asset Management, Trimegah Sekuritas, Syailendra Capital, Prospera Asset Management dan Pacific Capital yang telah ikut mendukung kegiatan  Magister, Government Talk ini," ucap Rizki.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dalam Opening Speechnya mengatakan ada 7 isu strategis dalam pembangunan Sumbar dalam rentang waktu 2021-2026 atau untuk 5 tahun kedepan, yaitu pertama Pembangunan Sumberdaya Manusia, kedua Pembangunan Kebudayaan,  ketiga Produktivitas dan nilai Tambah Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, keempat Perdagangan Komersial dan Tumbuhnya Wirausaha Muda, kelima Pengembangan Usaha Pariwisata Ekonomi, keenam Infrastruktur yang handal dan berkualitas serta yang ketujuh Tata Kelola pemerintah dan pelayanan publik."Dengan membenahi 7 isu strategis ini, Kita berharap bisa mewujudkan Sumbar Sehat dan Cerdas, Sumbar Religius dan Berbudaya, Sumbar Sejahtera, serta Sumbar Berkeadilan," terang Wagub.

Purnama selaku Kepala Perwakilan BI Prov Sumbar mengatakan bahwa Pertumbuhan ekonomi Sumbar lebih rendah sepanjang tahun 2020 dibanding 2019, yaitu 4.92% dibandingkan dengan pertumbuhan nasional 5.32%, namun lebih baik dibandingkan Sumatera yakni 3.17%.”Dan, pada tahun 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar akan mengalami kenaikan. Perkiraan kenaikan pertumbuhan ekonomi Sumbar setidaknya didorong oleh 5 faktor pendorong, yaitu pertama Vaksinasi COVID-19 yang terus berjalan akan mendorong normalisasi aktivitas ekonomi, lalu kedua perbaikan ekonomi akan mendorong keyakinan masyarakat untuk mengkonsumsi di tahun 2021 di tengah harga komoditas yang meningkat di tahun 2021, ketiga yaitu adanya stimulus fiskal terkait perlindungan sosial, insentif pajak, subsidi listrik dan dukungan terhadap UMKM, keempat kebijakan pemerintah daerah memberlakukan new normal dengan protokol COVID mendorong kembalinya aktivitas ekonomi domestik khususnya sektor pariwisata yang bersumber dari wisatawan domestic, dan yang kelima yaitu perbaikan ekonomi global mendorong peningkatan volume perdagangan dan permintaan ekspor seiring dengan meningkatnya harga komoditas ekspor, seperti CPO dan karet”, jelas Wahyu Purnama

Namun faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Sumbar pun juga ada, kata Wahyu. Seperti risiko adanya beberapa varian baru COVID-19 sehingga menahan proses pemulihan ekonomi, lalu ketidakpastian masa berakhirnya pandemi dan kurangnya perhatian berbagai pihak terhadap protokol COVID, memberikan risiko masih berlanjutnya status pandemi di tahun 2021, kemudian terhambatnya beberapa proyek strategis nasional di Sumatera Barat seperti JTTS Padang-Sicincin, dan belanja daerah yang belum optimal seiring dengan pendapatan daerah yang belum optimal dan kegiatan Pemda serta perjalanan dinas yang masih tertahan.Key Success Factors pemulihan ekonomi jangka pendek, menurut Wahyu adalah mengoptimalkan peran bantuan sosial dan instrumen sosial keagamaan lainnya untuk mendongkrak daya beli masyarakat serta belanja pemerintah, mempercepat progres vaksinasi Sumatera Barat dan disiplin protokol COVID-19, mendorong penggunaan pembayaran non tunai untuk mencegah penularan COVID-19 dan mendukung digitalisasi ekonomi, mengingat kinerja pertanian yang memiliki tren positif selama pandemi, sektor pertanian perlu terus dikembangkan dengan mekanisasi dan hilirisasi lebih lanjut dan terhubung dengan industri olahan makanan, optimalisasi penyaluran kredit terutama kepada lapangan usaha Pertanian, Perdagangan, dan Industri Pengolahan.

Sementara itu, Bambang Widihasmoro mengatakan bahwa BRI pada saat ini sangat fokus dalam pemulihan sektor ekonomi UMKM.“Kita di BRI telah melakukan pencairan kredit digital yang lebih cepat, bisa diakses kapan dan dimanapun, lalu meningkatkan transaksi digital, pengembangan pasar tradisional berbasis web, dan layanan transaksi tanpa kantor diperbanyak melalui Agen BRILink,” terangya.

Beberapa sektor usaha terdampak oleh wabah Pandemi Covid-19 kata Robert Siahaan yang juga turut serta menjadi narasumber pada webinar ini menyampaikan bahwa sektor perbankan juga kena imbas Covid 19.“Mencermati perkembangan di tengah situasi pandemi COVID-19, BCA sebagai bagian dari perbankan Nasional berkomitmen mendukung penuh kebijakan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, Regulator & Otoritas Perbankan khususnya kebijakan PPKM Darurat dalam rangka menekan laju penularan pandemi COVID-19. BCA senantiasa berkomitmen memprioritaskan kesehatan, keamanan dan kenyamanan karyawan, nasabah, mitra kerja, serta masyarakat dan selama Pandemi Covid 19 dan dalam periode PPKM darurat, BCA turut berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi pandemic BCA mempromosikan “Banking from Home," terang Robert

"Dengan mendorong akselerasi percepatan gerakan vaksin terhadap masyarakat, serta optimalisasi penyaluran kredit lapangan usaha segala lini sektor ekonomi maka diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Sumatera Barat," tutup Yofialdi menyimpulkan hasil webinar Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Unand Berkolaborasi Bersama IKAFE DPC PADANG yang diikuti oleh 200an peserta dari beragam profesi. (rel)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini