[caption id="attachment_13842" align="alignnone" width="2816"]
Wisatawan menikmati perjalanan dengan perahu ke Pulau Angso Duo Pariaman (aci indrawadi)[/caption]SOAL pilihan destinasi wisata halal, Indonesia jagoannya. Sampai-sampai dapat peringkat satu kelas dunia, yang artinya diakui dunia.
Atas prestasi tersebut, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengapresiasi kesuksesan Indonesia, karena meraih peringkat pertama sebagai negara tujuan wisata halal dunia versi Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI), untuk pertama kalinya.Berdasarkan Laporan GMTI 2019, Indonesia mendapat peringkat 1 bersanding dengan Malaysia, dengan skor 78. Penilaian tersebut didapatkan karena Indonesia dikenal ramah dengan wisatawan muslim dari segala hal.
Menurut CEO Crescent Rating dan Halal Trip Fazal Bahardeen, Indonesia dinilai ramah wisatawan muslim karena menyediakan kenyamanan fasilitas. Seperti ketersediaan tempat ibadah yang bersih dan makanan halal yang mudah ditemukan."Keberhasilan Indonesia menduduki posisi puncak dalam pemeringkatan tersebut, pasti berkat upaya pemerintah. Karena telah berinvestasi di industri pariwisata dan pengembangan destinasi yang ramah wisatawan muslim," ungkap Fazal ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).
Dia menambahkan, pasar wisata halal bisa tumbuh cepat di Indonesia. Apalagi seiring tingkat pertumbuhan di dunia menjadi yang tercepat. Setiap daerah bisa mengembangkan destinasi wisata halal andalan turis lokal maupun mancanegara."Seiring dengan pasar wisata halal yang semakin bertumbuh dan berkembang, kami percaya bahwa laporan ini telah membuka peluang baru untuk segmen wisata halal," ujarnya dikutip dari okezone.
Di kesempatan sama, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya membuka kunci rahasia dalam meraih peringkat pertama. Tentunya berdasarkan kriteria strategis yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.Saat berlibur ke Indonesia, wisatawan mancanegara saja dapat kemudahan visa, jalur penerbangan, serta infrastruktur bandara. Belum lagi atraksi wisata yang disuguhkan sangat bagus, mulai dari kekayaan alam, warisan dan budaya Islam, serta wisata belanja yang mumpuni.Misalnya saja di NTB, Sumatera Barat dan Aceh. Menyusul kemudian Kepulauan Riau, Jawa Barat, Kalimantan sampai DKI Jakarta. Destinasi wisata halal serta makanannya mudah tersedia."Indonesia layak terdepan, apalagi tahun 2017 dapat peringkat dua destinasi wisata halal dan kini jadi peringkat pertama. Dalam lima tahun terakhir, inilah yang ditunggu-tunggu," beber Menpar Arief.
Atas kemenangan tersebut, Menpar Arief juga menargetkan pendapatan devisa sebesar 20%. Juga dengan asal wisatawan yang senang ke Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok dan Timur Tengah. (aci)
