JAKARTA – Hari ini, Kamis (30/4) bertepatan tujuh tahun disahkannya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, dan efektif lima tahun lalu.
Menurut Ketua Komisi Informasi Pusat, Hamid Dipopramono keterbukaan informasi publik di Indonesia telah dipandang mata internasional.
“Bahkan pada tahun depan Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah pertemuan komisioner keterbukaan informasi se-dunia. Ini bukti bahwa keterbukaan informasi di Indonesia terus berjalan ke arah positif, termasuk peran Komisi Informasi dalam mengawal keterbukaan diakui penggiat transparansi informasi dunia,”ujar Hamid pada pembukaan Diskusi Publik tema Lima Tahun
Pelaksanaan UU KIP dan Deklarasi Hari Keterbukaan Informasi Nasional, Kamis (30/4) di Gedung Joeang Cikini Jakarta.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudi Antara mengakui sudah tujuh tahun disahkan UU 14 Tahun 2008 belum sepenuhnya badan publik memahami keterbukaan informasi publik
“Keterbukaan informasi publik tidak sekedar ada, tapi bagaimana proses good governant secara keseluruhan, mulai dari proses kebijakan di badan publik draft saja sudah mesti diberi ruang untuk diakses publik, tidak hasil akhirnya saja,”ujar Rudi.
Peringatan lima tahun efektifnya UU Keterbukaan Informasi Publik diselenggarakan Komisi Informasi Pusat, Komisioner KI Sumbar hadir kelimanya dipimpin Syamsu Rizal didampingi Sekretaris KI Sumbar Defi Astina.
“Kita diamanahkan menjadi pengawal keterbukaan informasi publik di Sumbar, dan bekerja sesuai amanat UU 14 tahun 2008 secara mandiri, independen dan profesional,” ujar Syamsu Rizal.
Memang kata Syamsu Rizal didampingi Sondri, Yurnaldi, Arfitriati dan Adrian, dalam soal keterbukaan informasi publik, masih banyak badan publik yang tidak ngeh, malah cendrung menganggap badan publik Komisi Informasi sebagai momok yang harus dikebiri dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Selain itu Syamsu Rizal juga menegaskan kesediaan Sumbar menjadi tuan rumah peringatan tahun keterbukaan informasi nasional 2016. “Kita siap kalau diamanahkan KI Pusat, dan pasti menguatkan lembaga KI di Sumbar khususnya dan Sumbar umumnya,” ujar Syamsu Rizal. (defil)
