[caption id="attachment_5388" align="alignnone" width="673"]
Ilustrasi (liputan6.com)[/caption]PADANG - Laju inflasi Sumbar pada Februari 2016 meningkat signifikan. Tercatat pada periode tersebut 0,73% (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan Januari 2016 sebesar 0,05% (mtm).
Secara tahunan, laju inflasi berada pada level 5,95% (yoy) sementara secara tahun berjalan mencapai 0,78% (ytd). Dengan besaran inflasi tersebut, Sumbar tercatat sebagai provinsi dengan inflasi bulanan (mtm) tertinggi secara nasional.Hal ini menunjukkan secara historis inflasi Sumbar cenderung memiliki fluktuasi yang tinggi. Kondisi ini menjadi anomali di tengah kondisi nasional yang pada umumnya mengalami deflasi bulanan sebesar -0,09% (mtm), dan kondisi regional Sumatera yang juga mengalami inflasi yang rendah.
"Secara spasial, inflasi Padang bertolak belakang dengan Bukittinggi. Padang mengalami inflasi 0,86% (mtm) dan berada pada posisi kedua dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumbar Puji Atmoko.Sedangkan Bukittinggi tercatat deflasi -0,21% (mtm) atau berada pada posisi ke-30 dari seluruh kota yang mengalami deflasi secara nasional.Komoditas kelompok pangan bergejolak menjadi sumber utama tingginya tekanan inflasi. Kelompok ini mencatatkan inflasi bulanan 1,51% (mtm). Sementara inflasi kelompok harga barang-barang yang diatur pemerintah (administered price) dan inflasi inti (core), masing-masing tercatat sebesar 0,87% (mtm) dan -0,77% (mtm). (hendri nova)
Editor : Eriandi, S.Sos
