JAKARTA – Virus corona terus mewabah hingga ke sejumlah negara lain. Walau virus ini belum dilaporkan masuk ke Indonesia, tapi ternyata virus ini juga memiliki dampak negatif ke perekonomian Indonesia.
“China diprediksi secara konsensus ekonomi akan turun 1%-2%. Kalau ke Indonesia 0,1%-0,29%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (5/2).
Walau begitu, dia berharap agar wabah virus corona ini tidak terlalu lama. Menurut dia, virus SARS yang mulai muncul pada November 2002, telah berlangsung selama delapan bulan hingga pertengahan 2003. “Melihat dari prespektif SARS, itu tidak akan memakan waktu lama. Kita harap korona akan lebih singkat,” ungkap dia dikutip dari okezone.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% (year on year/yoy) sepanjang 2019. Realisasi ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 yang sebesar 5,17%.
Sementara, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2019 tercatat sebesar 4,97%. Lebih rendah dari pertumbuhan kuartal IV-2018 yang sebesar 5,17%, begitupula dari pertumbuhan di kuartal III-2019 yang sebesar 5,02%.
“Pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 sebesar 5,02%, lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya, dan mendekati ke posisi tahun 2016 yang tumbuh 5,03%,” ujar Kepala BPS Suhariyanto. (aci)
Komentar