PASAMAN - Kegundahan penyebab meninggalnya Salsabila Nadifa bayi berusia tiga bulan yang diduga keracunan kabut asap, akhirnya terjawab sudah.Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, Hidayah menegaskan, meninggalnya Salsabila dikarenakan penyumbatan saluran pernafasan.
"Bahasa medisnya karena adanya shock septic, dan aspiration pneumonia, yang telah diderita korban sejak berusia satu bulan. Pada umumnya kematian tersebut dikenal dengan sebutan gangguan penyumbatan saluran pernafasan, sehingga terjadi kejang yang sampai ke otak. Ini didukung dari data Salsabila yang sudah pernah berobat pada September 2015, di poliklinik anak, dengan rawat jalan," kata Hidayah, Jumat (23/10).Namun, Hidayah menegaskan, penyebab terjadinya gangguan penyumbatan saluran pernafasan Salsabila tidak dapat dipastikan apakah karena kabut asap yang terjadi atau karena riwayat penyakit yang telah dideritannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Desrizal, menyatakan, panyakit ISPA yang disebabkan keracunan udara dmerupakan 10 penyakit terbanyak di Pasaman. Penyakit ini tidak hanya saat ada kabut asap, namun juga ketika tidak terjadi kabut asap, ISPA sudah menyerang masyarakat.Sehubungan dengan itu, dari data BPBD setempat, kualitas udara Kabupaten Pasaman, masuk pada level berbahaya pada Kamis (22/10). Ini berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat. Tingkat pencemaran udara di daerah ini mencapai 465 Ug/meter persegi, meski juga diakui kecendrungan udara kabut asap di kabupaten itu fluktuatif, akibat hembusan angin. (chandra) Editor : Eriandi, S.Sos
