Ini Kronologis Perompakan Kapal Singapura di Selat Malaka

×

Ini Kronologis Perompakan Kapal Singapura di Selat Malaka

Bagikan berita
Ini Kronologis Perompakan Kapal Singapura di Selat Malaka
Ini Kronologis Perompakan Kapal Singapura di Selat Malaka

[caption id="attachment_11771" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]

PEKANBARU - Seorang anak buah kapal mengalami luka berat akibat disiksa kawanan perompak Selat Malaka, yang sempat menyandera kapal berbendera Singapura MT Joaquim, untuk menguras isi muatan minyak mentah di perairan sebelah utara Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

"Kerugian yang dialami dalam kejadian perompakan kapal itu adalah satu ABK mengalami luka-luka karena dipukuli oleh perompak," kata Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan, Senin (10/8).

Ia menjelaskan kronologis perompakan MT Joaquim terjadi pada hari Sabtu (8/8) sekira pukul 20.00 WIB oleh orang yang tidak dikenal pada posisi 02'34.00 LU 101'26.20 BT. Kapal tersebut mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan ABK.

Kapal berbendera Singapura itu baru bisa ditemukan esok harinya, setelah Lanal Dumai dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan pencarian bersama.

ABK yang luka berat merupakan warga negara Singapura bernama Yun. Korban sudah dievakuasi menggunakan helikopter milik APMM Malaysia.

Perompak tersebut berhasil melarikan diri setelah menguras habis 2.900 minyak mentah dari kapal MT Joaquim dan meninggalkan kapal itu dalam keadaan rusak di perairan utara Pulau Rupat. Nilai kerugian hingga kini belum bisa diketahui.

Kapal tersebut kini dalam proses evakuasi ke Pelabuhan Kota Dumai di bawah pengawalan KRI Clurit.

Keterangan para ABK, ada sekitar 19 perompak yang mendatangi kapal tersebut dengan anmenggunakan kapal pancung dan langsung naik ke anjungan.

"Perompak terdiri dari lima orang tak dikenal naik ke anjungan, tiga diantaranya membawa pistol, satu orang membawa kampak, dan yang lainnya menggunakan parang. Sebagian dari mereka bertutup kepala, dan ada juga yang tidak pake tutup kepala. Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya yang berada di ruangan ABK, ruang mesin dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini