[caption id="attachment_10206" align="alignnone" width="600"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Gubernur Irwan Prayitno menilai macet yang terjadi saat libur lebaran adalah kemacetan insidentil. Kemacetan tersebut tidak dapat dijadikan acuan untuk penanganan.
"Kemacetan sifatnya insidential memang ada, tidak ada yang harus dikerjakan. Namun masyarakat sudah dapat kembali beraktifitas normal, yang pulang kampung sudah balik dari kampung,"sebut Irwan kemarin.Dikatakannya, kemacetan yang terjadi pada ruas Padang-Bukittinggi terdapatkan dua titik penyempitan. Pertama di Air Terjun, Lembah Anai dan Koto Baru, Tanah Datar.
Untuk jangka panjang, titik Lembah Anai, Pemprov Sumbar sudah membicarakan dengan Pemkab Tanah Datar. Hasilnya, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi berjanji akan membangun rest area dan tempat parkir di sekitar Lembah Anai.Kemudian untuk titik Koto Baru, Tanah Datar, jangka Panjang Pemprov Sumbar tidak dapat melebarkan jalan tersebut. Karena lahan yang tidak ada. Ketika meminta tanah perkeretaapian, tidak mendapatkan izin.
Rencananya, dalam jangka panjang jalur tersebut akan dibuat satu jalur. Dimulai dari Koto Baru, akan menjadi satu jalur dari Padang Lua arah Padang. Sementara untuk Koto Baru arah Bukittinggi akan satu jalur via Batu Palano-By Pass Bukittinggi, atau Pandai Sikek-Bukittinggi."Itu rencananya, tapi masih dalam kajian, jika itu jalan, tidak ada lagi macet khususnya Koto Baru,"sebutnya.Catatan Singgalang, sudah berbagai macam solusi yang ditawarkan untuk mengatasi macet pada ruas jalan Padang-Bukittinggi. Hasilnya, sampai sekarang tidak ada yang terealisasi.Rencana pembangunan jalan layang di Padang Lua, jalan tol, pembangunan jalur alternatif apalagi, mengaktifkan kembali rel kereta api Padang-Bukittinggi. (yose)
Editor : Eriandi, S.Sos
