SAWAHLUNTO - Akibat tingginya intensitas hujan sejak beberapa hari belakangan, longsor kembali melanda kawasan Tanjung Sari, Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto.Dinding tebing puncak Polan di ketinggian 600 meter dari permukaan laut bergerak menuju pemukiman penduduk yang tergolong padat itu.
Pantauan Singgalang di tempat kejadian peristiwa (TKP), Selasa siang (4/2), setidaknya lima rumah terancam longsoran.Menurut Ketua LPM Sidomulyo, Gusril Piliang, dinding tebing yang juga dipenuhi bebatuan besar itu bergerak sejak Rabu (29/1) lalu, namun puncaknya terjadi sejak Jumat (31/1).
"Saat itu kami hanya dapat memecah batu dengan mata bor dari PDAM, sekadar mengurangi beban agar tanah tidak meluncur mengenai pemukiman penduduk," ujar Gusril.Dikatakan Gusril, karena tidak mungkin dikerjakan gotongroyong dengan alat manual, Alhamdulillah bantuan dari BPBD, PUPR dan CV BMK datang dengan menurunkan dua alat berat serta truk pengangkut material longsor.
"Alat itu sudah dua hari bekerja siang malam," ungkap Gusril.Sementara itu, Kasi Penanggulangan Bencana BPBD Kesbangpol Sawahlunto, Wawan Setiawan ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya akan terus menyingkirkan bekas longsoran yang jumlahnya ribuan kubik tersebut.
Sebab, kalau hal itu tidak ditangani segera, dikhawatirkan longsoran susulan dapat mengakibatkan bencana besar.Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun longsoran ini mengancam pemukiman padat penduduk dan zona inti Kota Warisan Budaya Dunia UNESCO."Karena itu, perlu pengkajian secara teknis serta dana yang cukup besar. Tidak cukup dengan APBD kota saja, perlu bantuan provinsi maupun pemerintah pusat," kata Wawan.
Sementara itu, Camat Lembah Segar, Afriandes mengimbau pada warganya agar terus waspada, terutama ketika hari hujan lebat. (subandi)
Editor : Eriandi, S.Sos
