[caption id="attachment_56340" align="alignright" width="800"]
Payung Teduh. (okezone)[/caption]
JAKARTA - Payung Teduh ingin membuktikan bahwa lagu-lagunya tidak turun secara kualitas meskipun gaya musiknya berubah jauh. Buktinya, sang vokalis, Mohammad Istiqamah Djamad alias Is, terus membanggakan karya terbarunya yang berjudul Akad meskipun sempat mendapat cemoohan dari para pendengar.Ketika ditemui di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Kamis 3 Agustus 2017, Is pun sadar akan cemoohan-cemoohan itu. Memang, Akad terkesan lebih easy listening dibanding lagu-lagu Payung Teduh dalam album Dunia Batas yang dirilis sebelumnya. Namun, ia cenderung santai, dan sampai berhasil membuktikan bahwa Payung Teduh tetap bisa membuat lagu yang unik.
Buktinya, Akad justru dipuji ketika video klipnya dirilis pada 25 Juli 2017 lalu. Jika dilihat di situs Youtube, video klip Akad telah menembus angka 1 juta viewers. Sementara itu, perbandingan jumlah likes dan dislikes di lagu tersebut dapat dibilang sangat jauh. Pantauan Okezone per Kamis 3 Agustus 2017, jumlah likes untuk Akad mencapai 27.932, sementara dislikes hanya 260.“Sebenarnya Akad sudah dari tahun lalu. Payung Teduh kemarin dicemooh, musiknya jadi jelek katanya. Saya sih gak peduli. Giliran video klip keluar, komennya berbalik arah. Maksudnya kok jadi bagus,” ucap Is.
Akad memang sengaja dibuat untuk menunjukkan perubahan perasaan Is dan kawan-kawan ketika membuat lagu, sehingga hasilnya sudah pasti berbeda. Lagu tersebut memang berlatar keluhan atas hidup yang dianggap terlalu dinamis bagi mereka. Sementara itu, banyak netizen yang justru baper melihat video klip Akad.“Baru kali ini gw komen di youtube, asli ending videoclipnya bikin gw susah nahan air mata, sederhana tp dalem maknanya... #myfavoriteband,” tulis seorang netizen.
“Si bapak nangis gw jadi ikut nangis :(,” tulis netizen lain.Untuk ke depannya, Payung Teduh rupanya tidak merencanakan tur apapun, baik untuk Dunia Batas maupun untuk Akad. Alasannya, mereka terlalu sibuk untuk tur. Ketimbang tur, Is sendiri lebih mementingkan membuat karya baru, mengurusi keluarganya yang kini tinggal di Makassar, dan menyelesaikan buku karangannya sendiri.”Payung Teduh gak pernah ada tur karena konsernya penuh terus, alhamdulillah,” ucap Is.”Hidup dinamis banget. Roda kehidupan, naik turunnya kehidupan cepet banget sekarang ini. Saya ingin deket sama alam, anak-anak deket sama alam, deket lagi sama keluarga, belajar sama Allah gitu kan. Gitu sih, pengen kualitas hidupnya lebih bagus, jadi ninggalin Jakarta. Sama nulis buku dan berusaha nyelesain album gitu,” tambahnya menutup pembicaraan. (aci)
