"Isi Celengkanku untuk Beli APD ya Pak Polisi"

×

"Isi Celengkanku untuk Beli APD ya Pak Polisi"

Bagikan berita
Foto "Isi Celengkanku untuk Beli APD ya Pak Polisi"
Foto "Isi Celengkanku untuk Beli APD ya Pak Polisi"

 PULAU PUNJUNG  - Siti Nabilatul Hasanah, gadis berusia 11 tahun itu, seolah menembus dinding kepedulian umat. Pada sepotong siang yang sempurna, di tepian Batanghari, Dharmasraya, ia melangkah ke kantor polisi, ditemani ibunya. Tak lama benar ia sampai. Tak lama pula, ia pecahkan celenganya di hadapan polisi. Uang koin berserak-serak.

“Saya mau menyumbang beli Alat Pelindung Diri ( APD) untuk tenaga medis,” katanya.Celengan bambu itu, sudah rengkah. Di sana ia menyimpan sisa jajannya hari demi hari. Ia guncang setiap hari. Ia senang, karena kala celengan penuh, Siti Nabilatul Hasanah akan membeli sesuatu. Tidak, sekarang sudah tidak ada keinginan. Keinginannya berbelok di tikungan tajam kertika Dharmasraya dilanda Pandemi Covid- 19.

“Uang ini untuk membeli APD,”katanya.Ia bisikan pada sang ibu niat itu. Rembulan jatuh di pelukan, ibunya setuju. Itulah sebabnya Siti Nabilatul Hasanah datang ditemani ibunya ke kantor polisi. Lalu, koin yang berserakan itu dihitung oleh Siti, ibunya dan polisi, ditumpuk per 10 ribu. Dihitung jumlahnya Rp560 ribu.

Begitulah, seorang anak kecil, dengan langkah malu-malu, datang ke kantor polisi. Orang-orang tulis alangkah banyaknya, anak yang lebih tulus adalah obat bagi bangsa.Siti Nabilatul Hasanah adalah murid kelas VI SDN 09, Kecamatan IX Koto, Jorong Koto Tuo, Nagari Nan IV Dibawuah. Ada sisi lain yang menarik dari Siti Nabilatul Hasanah. Di sekolah ia menutut ilmu, ia menjual henna pengantin ( inai-red) kepada teman- teman seusianya, dan menciptakan lukis indah di tangan teman- temannya, diganjarlah ia dengan uang. Uang itulah yang ia sisihkan dari hari ke hari, hingga satu tahun lamanya.

Siti Nabilatul Hasanah lahir dari keluarga biasa- biasa saja, tidak kaya harta. Tapi pasti kaya hati. Penampilan memang tidak bisa jadi satu-satunya patokan melihat status hidup seseorang. Terkadang ada orang yang berpenampilan “wah” namun sebenarnya mereka miskin hari, ya begitu kehidupan.Keseharian, ibunya hanya seorang ibu rumah tangga bisa, tapi hebat. Hebat membesarkan dan mendidik Siti Nabilatul Hasanah menjadi anak yang berjiwa sosial tinggi.

" Uang celengan anak saya itu, hasil jualan haina pengantin serta melukis tangan kawan seusianya, bak tangan pengantin. Bayarannya tidak banyak, hanya Rp 2 ribu," cerita Yuyun kepada Singgalang.Ayahnya, seorang kuli bangunan berpenghasilan tidak banyak, tidak tetap hanya cukup untuk makan sehari- sehari. Begitulah Siti Nabilatul Hasanah menjalani hidup dengan keluarga kecilnya.

" Suami saya kuli bangunan pak, tapi alhamdulillah untuk makan sehari- hati tidak mintak sama tetangga," pungkasnya.Kapolsek Pulau Punjung, Iptu Syafrinaldi memberikan apresiasi kepada Siti Nabilatul Hasanah, dan Yuyun. Katanya, masih kecil sudah mempunyai niat dengan hati yg tulus dan ikhlas untuk berbuat baik kepada sesama.

"Kami salut dan hormat kepada ibu dan anak ini, karena tergerak hatinya untuk membantu tenaga medis terutama untuk keperluan APD, yang mana saat ini APD tersebut memang sangat dibutuhkan dalam rangka pencegahan dan penanganan wabah Covid-19," pungkasnya. (roni aprianto) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini