PADANG – Teka-teki terkait isu tahu bulat mengandung boraks, yang tersebar luas di media sosial beberapa waktu lalu terjawab sudah. Itu diketahui kebenarannya setelah tim BBPOM Padang menurunkan timnya ke lokasi dinas yang disebut dalam foto, berketerangan tahu bulat mengandung zat berbahaya.
“Tim kami sudah turun ke intansi dimaksud dan hasilnya, keterangan foto itu tidak benar,” terang Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendri, pada wartawan di kantornya, Rabu (4/10).
Menurutnya, foto yang telihat merupakan suasana pelatihan diinstansi tersebut. Ketika itu petugas memang sedang membahas tentang bahaya boraks, pada peserta pelatihan. Lalu salah satu peserta memotret petugas yang sedang memberikan keterangan. Kemudian mempostingnya dengan tulisan tahu bulat mengandung boraks.
“Sejauh ini orang yang memposting foto dengan keterangan tidak benar itu sudah diberi sanksi. Dan pihak instansi terkait sudah meminta maaf atas kejadian itu. Mereka juga sudah memposting permintaan maafnya di media sosial,” sebut Martin.
Atas kejadian itu, Martin meminta masyarakat untuk tidak muda percaya dengan pemberitaan yang tak jelas. Sebab berita tersebut bisa menyesatkan dan sangat buruk dampaknya di tengah masyarakat.
“Isu hoax atau berita bohong sudah sering kali terjadi. Mulai dari nasi plastik, garam kaca dan sebagainya. Namun semua itu tidak terbukti kebenaranya,” ujar Martin.
Sebelum isu tahu bulat mencuat, pihak BBPOM Padang sudah melakukan uji sampel di Padang, namun hasilnya negatif tidak seperti isu yang telah menyebar luas tersebut.
Sementara, informasi yang menyatakan pesan berantai tersebut tak benar membuat nyaman sejumlah warga penggemar tahu bulat. Seperti diutarakan Yani, warga Padang. Dia merasa lega, karena terhindar dari makanan berbahaya. (yuke)
