PADANG - Membawa nama manajemen, Plaza SJS Padang melaporkan kasus penyebaran hoaks terkait pandemi Covid-19 ke Polresta Padang. Laporan terkait dua kasus penyebaran hoaks tentang virus Corona yang menyeret nama plaza SJS."Kami telah membuat laporan polisi karena situasinya sudah meresahkan," kata Penasehat Hukum Plaza SJS, Yohannas Permana Cs, saat memberikan keterangan pers, Minggu (3/5).
Yohannas mengatakan, kasus hoaks yang pertama berupa pesan berantai whatsapp yang menyebutkan ada pegawai plaza SJS yang positif terinfeksi Covid-19."Padahal faktanya tidak ada pegawai kami yang dinyatakan positif oleh pihak terkait secara resmi, yang pastinya harus didahului pemeriksaan secara medis," ujar Yohannas.
Untuk kasus kedua, adalah pesan whatsapp yang menyebutkan, ada anggota keluarga pengusaha rumah makan di Padang, yaitu, Lamun Ombak yang meninggal karena Covid-19. Dalam pesan tersebut, dicatut nama Manajer Plaza SJS, Beta Melinda sebagai pemberi informasi awal."Untuk masalah ini kami telah menghubungi Lamun Ombak untuk mengklarifikasi bukan manajer SJS yang membuat. Saat itu mereka (Lamun Ombak) juga mengatakan tidak ada anggota keluarganya meninggal," katanya.
Beredarnya hoaks tersebut, selain telah membuat resaha juga berdampak pada aspek bisnis yang berjalan di SJS Plaza. Untuk itu, pihaknya telah membuat dua laporan, yaitu, pertama dengan nomor STTP/95/IV/2020 tertanggal 20 April dan kedua laporan bernomor STTP/99/IV/2020/Reskrim tertanggal 30 April."Kami menyerahkan kasus ini ke Polresta Padang, untuk mengusut siapa pelaku, apa motif dan menindaknya secara hukum," ujarnya.Yohannas sangat menyayangkan adanya hoaks yang bereda dan membuat gaduh. "Harusnya di kondisi pandemi saat ini kita sama-sama menjaga kondusifitas daerah, bukan malah membuat gaduh dengan informasi hoaks," kata dia.Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda membenarkan adanya dua laporan dalam kasus penyebaran hoaks yang dilaporkan manajemen Plaza SJS.
"Laporan itu sedang kami pelajari dan kami dalami. Yang jelas ada masyarakat yang melapor, langsung kami respon. Kasus ini masih dalam penyelidikan," tutupnya. (deri)
Editor : Eriandi
