[caption id="attachment_38371" align="alignnone" width="650"]
Sampah menumpuk di salah satu bak penampungan sementara di Padang Panjang. Hal itu disebabkan pemblokiran TPA Sei Andok belum juga berakhir hingga Minggu (21/8). (jasriman)[/caption]PADANG PANJANG - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sei Andok Padang Panjang hingga Minggu (21/8) masih diblokir warga Nagari Gunung. Akibatnya, sampah di sejumlah bak penampungan sementara mengalami penumpukan bahkan melimpah keluar. Bau busuk sampah pun sudah mulai menyengat hidung. Warga pun mengeluh.
Sebagaimana diberitakan Singgalang sebelumnya, TPA Sei Andok diblokir warga Gunung sejak Kamis (18/8) sore lalu. Pemblokiran dilakukan lantaran ninik mamak Nagari Gunung merasa upaya mereka mensertifikatkan tanah yang menjadi lokasi TPA dihalangi pihak lain.Sejak lama lokasi tersebut diklaim sebagai ulayat Nagari Gunung. Namun ketika nimik mamak mereka berupaya mensertifikatkan, KAN Bukit Surungan membuat surat ke BPN bahwa lokasi itu sebagai ulayat mereka.
Hal itulah yang memicu warga Gunung melakukan pemblokiran. Ketua KAN Gunung Irwan Marshal Dt. Mangkudun pada Jumat (19/8) lalu bahkan mengancam tidak akan membuka blokir sebelum ada penyelesaian masalah tersebut.Saat itu ia dan ninik mamak lainnya meminta pemko setempat memediasi penyelesaian masalah tersebut. Pemko melalui Sekdako Edwar Juliartha dan Asisten I Setdako Sonny Budaya Putra berjanji akan mempertemukan pihak terkait. Hanya saja jadwalnya memang belum dipastikan.
Hingga kemarin pertemuan yang diinginkan tersebut belum terwujud. Lantaran itu pula aksi pemblokiran belum dihentikan, sehingga truk sampah tidak bisa masuk.Mengantisipasi penumpukan sampah, Sonny menyebutkan bahwa sementara sampah di buang ke daerah tetangga, Tanah Datar. Hanya saja upaya itu tidak maksimal, karena TPA milik Tanah Datar tentunya juga terbatas.Inilah kemudian yang membuat sampah di bak penampungan sementara menumpuk. "Kita masih negosiasi dengan pihak terkait, supaya pemblokiran berakhir. TPA ini kan untuk kepentingan warga, kemana lagi sampah akan dibuang," kata Sonny.Ia mengaku pihaknya sudah menghubungi pihak-pihak terkait untuk menentukan waktu pertemuan. "Kita siap kok memediasi, tinggal kesepakatan mereka," pungkasnya. (205)
Editor : Eriandi, S.Sos
