[caption id="attachment_10249" align="alignnone" width="640"]
Kemacetan di Pasar Koto Baru (panoramio.com)[/caption]PADANG - Pengamat transportasi publik Universitas Andalas (Unand), Yossyafra mengemukakan kapasitas jalan Padang-Bukittinggi perlu ditingkatkan pada beberapa titik mencegah kemacetan saat arus mudik.
"Saat arus mudik lebaran 2015 jalur Padang-Bukittinggi yang berjarak 100 kilometer ditempuh selama enam jam. Sementara dalam kondisi normal hanya tiga jam. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas jalan pada beberapa titik," katanya, Rabu (22/7).Peningkatan kapasitas dapat dilakukan dengan pelebaran minimal dua meter pada sisi kanan dan kiri sehingga menjadi lebih lebar.
"Akan tetapi pelebaran hanya dapat dilakukan pada lokasi tertentu karena di Lembah Anai sulit untuk dilakukan," ujar diaSebenarnya lebar jalan yang ada sudah memadai namun pada beberapa lokasi masih dapat ditingkatkan, sehingga jalur Padang-Bukittinggi dapat dibuat dua jalur.
Menurutnya selama arus mudik volume kendaraan yang melewati jalur Padang-Bukittinggi meningkat drastis sehingga daya tampung jalan tidak lagi mencukupi."Ini disebabkan oleh perantau yang pulang sekitar 70 persen membawa kendaraan dan jika ada yang menggunakan pesawat udara setiba di Padang mereka juga menyewa mobil," lanjut dia.Kondisi ini diperparah oleh panjangnya masa libur Lebaran, dan Bukittinggi merupakan daerah kunjungan wisata sehingga kemacetan tidak dapat dihindarkan."Tahun ini Lebaran bertepatan dengan akhir pekan kemudian cuti bersama pada Senin dan Selasa sehingga masyarakat banyak yang bepergian ke Bukittinggi," ujar Yossyafra.
Ia menilai untuk mengatasi persoalan kemacetan di jalur Padang-Bukittinggi hingga tuntas memang berat, namun dengan menambah kapasitas jalan setidaknya meminimalkan persoalan yang ada. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
