Jangan Pakai Mercuri, Izin Tambang Emas di Solsel Akan Dipercepat

[caption id="attachment_11685" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi[/caption]

PADANG - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mempercepat izin tambang emas yang ada di Kabupaten Solok Selatan dengan catatan tidak ada pertambangan emas yang memakai merkuri.

Hal tersebut ditegaskan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam rapat kordinasi pembangunan insfrastruktur sektor ESDM di Provinsi Sumbar, Bukittinggi.

Bahkan Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria diminta untuk langsung mengirim surat langsung ke Menteri ESDM dengan memberikan nama perusahaan mana saja yang hingga sekarang belum keluar izin tambangnya.

"Kalau bupatinya punya data yang sudah mengajukan izin ke pemerintah pusat, siapa aja dan nama perusahaannya, tolong dikirim suratnya ke saya, nanti akan saya urus. Saya sendiri yang urus ke Direktorat Jendral Mineral," tegas Menteri Jonan, Jumat (12/5).

Dikatakan, memang kalau kelamaan juga, orang akan putus asa dan akibatnya akan timbul pertambangan liar atau penambangan liar tanpa izin (PETI). "Untuk pertambangan emas yang punya izin atau tidak, barusan saja juga kirim surat ke gubernur-gubernur, ini hasil keputusan presiden, bahwa pertambangan emas itu tidak boleh menggunakan merkuri," imbuhnya.

Dia menyatakan, merkuri itu pencemaran lingkungannya akan menjadi luar biasa dan sangat panjang waktunya. Hingga kalau mencemari tanah dan air, akibatnya bisa sampai berpengaruh terhadap genetika manusia.

"Jadi saya minta komitmen dari bupati, izinnya akan saya cepatkan tapi saya minta komitmen tidak ada pertambangan emas yang memakai merkuri. Karena jika masuk ke tanah, tanah ditanami buah, dimakan manusia, dampaknya proses degeneratif. Mungkin bukan kepada kita tapi ke generasi selanjutnya," terangnya. (yanti)