Jika Hang Tuah Sampai Imam Bonjol Disulap, Padang Hidup Lagi

×

Jika Hang Tuah Sampai Imam Bonjol Disulap, Padang Hidup Lagi

Bagikan berita
Jika Hang Tuah Sampai Imam Bonjol Disulap, Padang Hidup Lagi
Jika Hang Tuah Sampai Imam Bonjol Disulap, Padang Hidup Lagi

Bila petang telah tiba, lampu jalan seragam menyala sepanjang Jalan Hang Tua sampai ke ujung M. Yamin depan Polresta Padang.Pada saat yang sama, warga menikmati keindahan pusat kotanya, berbaur dengan warga yang datang raun-raun.

Ramai, trotoar yang lapang, penjual kuliner yang bersih tersedia. Tidak ada parkir paksa-paksa. Suasana yang nyaman, senyaman halaman rumah sendiri. Itu angan-angan saya saja, bukan walikota.Saya teringat Padang kala sedang berjalan kaki di Jalan Malioboro Yogyakarta, belum lama berselang.

Terkunci dan sepiSekarang pusat Kota Padang sepi. Blunder akibat kebijaksaan pemerintah dan pemerintah yang sama tak pernah minta maaf pada warta.

Jalan Imam Bonjol terkunci. Sebelahnya M. Yamin tersumbat. Air Mancur depan Masjid Muhammadiyah malah mengganggu. Jalan Hiligo seperti Bundo Kanduang, susah dilewati karena tersumbat di hulu.Bagian terpanjang dari jalan M. Yamin, jika tak perlu benar, warga tak mau lewat di sana. Pusat kota teramai di Sumbar mendadak muram. Lengang.

Sekadar menyalahkan Plasa Andalas bukanlah hal baik. Hal baik tentu mengubah image pusat kota.Memasukkan visi baru ke jalan yang dulu tersibuk itu. Jalan Yamin panjangnya hanya 497 meter.

Jika disambung dengan Hang Tuah yang 283 meter, maka keduanya tak sampai sekilo. Hanya 780 meter.Jika jalan panjang sejengkal itu dimasukkan ide baru maka akan dahsyat. Aneh jembatan penyeberangan yang lebih tua dari usia Pak Wali dibiarkan juga berdiri di sana.

Juga lucu jembatan serupa masih ada di Jalan Pemuda masih dipajang. Selucu jalan searah di sana hanya demi satu plaza, padahal di kota ini ada pusat perbelanjaan lain.Tidak dijadikan satu arah. Di Pemuda itu ada jalur angkot sebelahnya tak terpakai. Coba rambah saja median jalan berat sebelah di Pemuda itu, pasti besar manfaatnya. Lagi pula coba lihat benar plasa itu, sepertinya di depan kotor. Entah kalau sekarang.

Permak M. Yamin dan Hang TuahBila rembang petang telah tiba. Jalan lurus, dari depan Polresta bisa melihat ujung Hang Tua. Di tepi dipasang lampu jalan sekaligus lampu hias.

Di depan Air Mancur dibuat sedemikian rupa, bisa meniru kota manapun di Eropa atau di Indonesia. Enak sehabis magrib selesai shalat di Masjid Muhammadiyah mampir sekejap ke tenda kuliner atau tenda apa saja. Tapi, bukan tenda plastik orange kendor.Jalan-jalan pendek sepanjang Yamin akan berfungsi maksimal. Imam Bonjol tak lagi jalan yang susah dimasuki. Tentu saja Balaikota buatan Belanda itu, akan gemerlap kala malam, bukan seperi sekarang, seolah tak berguna saja.

Lalu angkot dan PKL bagaimana? Itu banyak pejabat hebat di Balaikota yang bisa mencari jalan keluarnya. Termasuk tempat parkir.Mana tahu tertarik dengan apa yang saya tulis ini, tinggal mengajak pihak-pihak terkait semisal Polres dan Kodim.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini