Jiwa Adaptif Sebagai Kunci Mengelola Kewirausahaan

×

Jiwa Adaptif Sebagai Kunci Mengelola Kewirausahaan

Bagikan berita
Foto Jiwa Adaptif Sebagai Kunci Mengelola Kewirausahaan
Foto Jiwa Adaptif Sebagai Kunci Mengelola Kewirausahaan

Oleh Rosadi, Ridho, Sari, Murdiningrum, Melati, Dewi, Mei, dan Kurniawan/Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Dalam mendirikan suatu usaha tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan menemui kegagalan hanya karna bermodalkan uang saja. Banyak orang berpikir dengan uang berlimpah dianggap bisa membuat usaha menjadi sukses. Akan tetapi, faktor keberhasilan suatu usaha tidak hanya ditekankan pada modal saja tetapi wirausaha harus memiliki pengetahuan dan wawasan luas dalam aktivitas berbisnis, mempunyai mental yang kuat agar ketika wirausaha menghadapi masalah yang mengalami usaha tersebut mengalami kemunduran tetap bisa berpikir positif dalam menghadapi masalah tersebut. Selain itu faktor sumber daya manusia juga mempengaruhi suatu keberhasilan suatu usaha, oleh karena itu harus bisa mengontrol semua aktivitas karyawan dan sistem produksinya.

Salah satu pelaku UMKM yang mengalami gulung tikar akibat tidak memperhatikan faktor keberhasilan suatu usaha adalah “Warung A”. Warung ini merupakan suatu usaha UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Warung A berdiri sejak tahun 2008, pertama kali di buka di Kota X dan kota Y dimana Warung A tersebut masih berbentuk cafe.“Tujuan didirikan usaha Warung A adalah untuk mencari profit dan menghadirkan menu yang bernuansa italian”, menurut narasumber.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu owner dari Warung A tersebut mengalami masalah dalam mengelola usahanya dikarenakan salah satu faktor SDM, “salah satu faktor yang membuat usaha ini mengalami gulung tikar adalah faktor SDM. Banyak sistem yang salah seperti sistem manajerial dimana Warung A ini sering mencampuradukkan antara kepentingan personal dengan manajemen perusahaan. "Selain itu faktor lainnya yaitu Warung A merekrut orang yang tidak mempunyai kapasitas,” ungkap narasumber.Warung A ditutup sejak 5 atau 6 tahun yang lalu tepatnya pada sekitaran tahun 2017. Faktor lain yang dapat mempengaruhi usaha tersebut mengalami gulung tikar adalah kurangnya kreativitas dan juga inovasi pada menu yang ditawarkan dan juga dalam sistem pemasarannya. Menurut narasumber menu yang ditawarkan tidak tepat sasaran tidak sesuai dengan lokasi dan juga pangsa pasar yang diinginkan karena menu yang diangkat di Warung A ini merupakan menu italian food”.

Dalam berbisnis sistem manajemen keuangan juga perlu diperhatikan kondisi keuangan Warung A ini sistem pengelolaannya tidak jelas, dengan mencampurkan kepentingan rumah tangga dan kepentingan operasional, dengan beranggapan bahwa modal yang kuat akan menimbulkan suatu keberhasilan usaha.Kegagalan berbisnis sering terjadi ketika bisnis tersebut mendapatkan masalah dan pengelola usaha memiliki mental yang rendah sehingga mereka hanya pasrah menghadapi masalah tersebut. perlu adanya pemikiran yang positif untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah tersebut.

“Tidak ada solusi karena sasaran yang dibuat sudah sangat menyimpang dari tujuan pendirian awal selain itu tidak ada niat untuk mendirikan usaha ini kembali karena tidak mempunyai jiwa berbisnis yang baik dalam mengelola usaha tersebut,” kata narasumber.Pengetahuan dan wawasan serta inovasi menjadi kunci utama para pelaku bisnis UMKM agar terhindar dari masalah yang menyebabkan usaha tersebut mengalami gulung tikar. (***)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini