PARIAMAN - Nelayan kini banyak menjerit. Ada yang tidak bisa melaut karena mahal dan sulitnya mendapatkan bahan bakar. Disamping mahal, SPBU sekarang juga tidak dibenarkan melayani pembeli pakai jeriken."Kalau bisalah para nelayan membawa perahunya ke SPBU, mungkin mereka bawa ke stasiun pengisian bahan bakar tersebut. Tapi, itu tidak mungkin. Jadi, kami rasa ini sebuah kebijakan yang keliru dari pemerintah," ujar, Erman Sudin, salah seorang pemuka masyarakat di Sungai Sariak, Nagari Malai V Koto, Kecamatan Batang Gasan.
Persoalan nelayan tersebut diungkapkan Erman Sudin dihadapan John Kenedy Azis, yaitu ketika Anggota DPR-RI hadir pada acara Nuzul Quran di Surau Kandih, Sungai Sariak, Nagari Malai V Koto, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (21/4) malam.Selain masalah nelayan, tokoh adat tersebut juga menyinggung soal nasib petani yang, menurutnya sekarang juga kesulitan mendapatkan pupuk. Apalagi bagi mereka yang baru menjadi petani.
Jadi, sebutnya, sejak pandemi Covid, banyak pula perantau yang pulang kampung dan mencoba jadi petani. Karena namanya belum masuk dalam data, jadi tidak bisa mendapatkan pupuk. Di hadapan anggota Fraksi Partai Golkar itu, sang datuak tersebut pun sempat menyinggung soal kondisi jalan di daerahnya yang banyak yang rusak. Sudah rusak sejak beberapa tahun lalu dan belum juga diperbaiki. Padahal, telah berulang kali pula diusulkan melalui Musrembang.
Menanggapi hal itu, John Kenedy Azis yang dihadirkan oleh Pengurus DPD Partai Golkar Padang Pariaman, yaitu dalam rangka safari Ramadhan partainya, menyatakan bahwa dia turut prihatin dengan kondisi sekarang. Informasi dan aspirasi masyarakat itu akan dia sampaikan kepada pemerintah pusat. Dikatakan John Kenedy Azis, begitulah kondisi sekarang. Negara ini sedang krisis dan, itu juga dialami banyak negara, yaitu sebagai dampak Pandemi Covid.Bertolak dari kondisi itu pulalah, ulas John Kenedy Azis, Ketua Umum Partai Golkar memerintahkan kader-kader partainya untuk turun ke tengah-tengah masyarakat. "Kami diwajibkan turun untuk membantu dan menjemput aspirasi," ujarnya. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, turut prihatin melihat kondisi bangsa sekarang dan, dia pun menyadari perlunya sebuah perubahan. Untuk sebuah perubahan itulah, DPP Partai Golkar beserta seluruh jajarannya berbulat tekad untuk mengusung Bapak Airlangga sebagai calon Presiden. (213)
Editor : Eriandi, S.Sos
