[caption id="attachment_67618" align="alignnone" width="660"]
residen Jokowidodo memberi kata sambutan sebelum meresmikan Kereta Bandara Minangkabau Expres di stasiun Bandara Internasioal Minangkabau, Senin (21/5).(givo)[/caption]PADANG - Dalam tiga rangkain kegiatannya di Kota Padang, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa dirinya bukan bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagaimana diisukan.
Penekanan itu disampaikannya pada peresmian Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspres pada penyerahan sertifikat masjid dan mushalla, presiden juga mengulang kembali pada peresmian Pesantren Buya Hamka."Mumpung bertemu pada siang hari ini, saya juga ingin menyampaikan isu yang beredar di kalangan masyarakat, tidak hanya di Sumbar saja, di provinsi lain juga. Saya penting menjawab ini karena terkait dengan diri pribadi saya,"sebutnya.
Pertama, ada yang menyampaikan Presiden Jokowi PKI. Ada yang menyampaikan seperti itu. Bahkan ada waktu saya ke pondok pesantren. Pimpinan pondok menyampaikan kepada saya."Pak presiden saya ingin bicara empat mata," ungkap Jokowi menirukan ucapan pimpinan pondok.
Setelah sampai di ruangan, dia bertanya langsung kepada saya, apakah benar informasi seperti ini (PKI). Dirinya waktu PKI tahun 1965 masih bawah lima tahun. "Saya sampaikan saat itu, pak kyai, mohon maaf. PKI itu dibubarkan tahun 65, saya lahir tahun 61, umur saya baru tiga setengah tahun. Masak ada PKI Balita,"ucapnya.Menurutnya, perlunya penegasan itu, karena masih ada yang termakan dengan isu-isu seperti itu. Ada juga yang disebut itu orangtuanya Pak Jokowi (terlibat PKI). Ya silakan ditanyakan. Ormas Islam semuanya ada di Solo, Muhammadiyah, NU, Persis, Perti, dan lain-lain Ormas itu."Tanyakan saja siapa orangtua saya, siapa kakek nenek saya. Gampang seakali. Zamannya terbuka kok. Tapi bahwa isu-isu seperti ini harus diluruskan, saya haru bicara,"ulangnya. (yose)
Editor : Eriandi, S.Sos
