PADANG - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, Sumbar mengalami inflasi 1,26 persen pada Juli 2015. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,79 persen."Momen Lebaran 1436 Hijriah telah menyebabkan tekanan inflasi, bahkan angkanya lebih tinggi dari nasional yang hanya 0,93 persen," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang, Kamis (6/8).
Menurut Puji, tingginya laju inflasi Sumbar pada Juli 2015 bersumber dari kenaikan harga seluruh kelompok komoditas yang terbesar dari kelompok volatile food atau pangan bergejolak sebesar 2,72 persen."Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini antara lain cabai merah, kacang panjang, kentang dan cabai hijau," ujarnya.
Naiknya sejumlah harga komoditas tersebut disebabkan tingginya konsumsi masyarakat dalam menyambut perayaan Lebaran 1436 Hijriah. Sementara, kenaikan harga tiket angkutan udara dan tarif angkutan antarkota ketika mudik lebaran sekaligus masa libur sekolah juga menjadi sebab utama peningkatan inflasi kelompok administered price atau barang diatur pemerintah.Kendati angka inflasi Sumbar lebih tinggi dari nasional, namun lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Sumbar periode Lebaran pada tiga tahun terakhir yang mencapai 1,85 persen. Berdasarkan kota sampel, inflasi Bukittinggi dan Padang menduduki urutan ke-7 dan ke-19 dari total 80 kota sampel inflasi di Indonesia. (*/lek)sumber: antara
Editor : Eriandi, S.Sos
